Page 14 - MODUL B. INDO NA 2017
P. 14
BAB II
RAGAM BAHASA DAN GAYA BAHASA
DALAM KOMUNIKASI
Sebelum mengenal konsep laras atau ragam bahasa, terlebih dahulu kita harus
mengetahui definisi dan ruang lingkup dari bahasa itu sendiri. Banyak ilmuwan
berpendapat dan mendefinisikan bahasa. Hal ini bisa dimengerti karena sejak zaman
Yunani Kuno, para ahli bahasa mempelajari dan memerhatikan sebuah formula yang
dipakai seseorang untuk berbicara. Aristoteles mendefinisikan bahasa sebagai alat untuk
mengekspresikan diri, perasaan, dan pikiran. Sumarsono (2009:18) menjelaskan
pandangan linguistik struktural dengan tokoh Bloomfield bahwa bahasa adalah sistem
lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) yang dipakai oleh
anggota-anggota masyarakat untuk saling berhubungan dan berinteraksi. Oleh sebab itu,
sebuah bahasa “terpecah-pecah” dalam variasi kelompok-kelompok kecil yang kemudian
disebut sebagai sebuah “dialek”.
Semua kelompok sosial atau masyarakat mempunyai potensi untuk “memiliki
bahasa” dengan ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari kelompok sosial atau
masyarakat yang lain. Setiap kelompok sosial mempunyai “variasi” bahasa yang bersifat
khusus untuk kelompok sosial tersebut. Sebagai contoh, di masyarakat Jawa terdapat
variasi mulai dari bahasa Jawa khas Solo, Yogyakarta, Banyumasan (ngapak), hingga
Semarangan. Oleh karena itu, sebuah ragam bahasa memiliki kesamaan pengertian
dengan variasi bahasa, yang mengacu pada perbedaan cara komunikasi dengan jenis
bahasa tertentu dan dipahami oleh sekelompok sosial tertentu pula.
A. PENYEBAB TERJADINYA RAGAM BAHASA
Ragam bahasa secara umum disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor
tersebut terbentuk secara alamiahtanpa rekayasa manusia sehingga dapat dikatakan
ragam bahasa di dunia ini terbentuk dengan sendirinya. Secara umum faktor
penyebab terjadinya ragam bahasaadalah sebagai berikut.
1. Letak Geografis/Daerah
Letak geografis/daerahakan berpengaruh pada munculnya ragam bahasa.
Faktor ini menjadi penyebab terjadinya ragam bahasa karena letak geografis
berdampak pada jarak tempuh antardaerah pada suatu wilayah tertentu. Wilayah
pegunungan, pesisir pantai, dan perkotaan akan memunculkan ragam bahasa
yang berbeda. Kondisi seperti ini membentuk pemunculan ragam bahasa yang
berbeda-beda pada setiap wilayah. Dianalogikan pada sejarah turunnya Nabi
Adam dan Siti Hawa ke bumi yang membawa bahasa dari surga yang mestinya
8

