Page 23 - MODUL B. INDO NA 2017
P. 23

3.  Ejaan Melindo
                                  Pada  akhir  tahun  1959  dalam  sidang  perutusan  Indonesia  dan  Melayu
                           berhasil  merumuskan  suatu  konsep  ejaan  bersama  yang  kemudian  dekenal

                           dengan  Ejaan  Melindo.  Kata  Melindo  merupakan  perpaduan  dari  Melayu—
                           Indonesia.  Akan  tetapi,  konsep  ni  kemudian  tidak  diumumkan  karena
                           perkembangan politik.

                      4.  Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
                                  Pada  tahun  1966  Menteri  Pendidikan  dan  Kebudayaan  pada  saat  itu,

                           Sarino Mangunpranoto, membentuk Panitia Ejaan Bahasa Indonesia. Panitia ini
                           bertugas untuk menyusun konsep baru guna menyempurnakan ejaan terdahulu.
                           Berdasarkan Keputusan Presiden No.57 tahun 1972 diresmikan ejaan baru yang

                           mulai berlaku pada tanggal 17 Agustus 1972, yakni Ejaan yang Disempurnakan.
                           Ejaan  yang  Disempurnakan  ini  kemudian  lebih  dikenal  dengan  sebutan  EYD.

                           Beberapa  perubahan  penting  dalam  Ejaan  yang  Disempurnakan  dibandingkan
                           dengan  Ejaan  Suwandi  antara  laindj  menjadi  j,j  menjadi  y,  nj  menjadi  ny,  sj
                           menjadi sy, tj menjadi c, ch menjadi kh, y menjadi i.Selain itu, diresmikan pula

                           beberapa huruf baru seperti  f pada kata fasih, u pada kata universitas,  z pada
                           kata zakat,q pada kata quran, dan x pada kata xenon.
                                  Dari  keempat  ejaan  tersebut  diketahui  bahwa  ejaan van  Ophuijsen dan

                           ejaan Suwandi hanya menerapkan satu sistem ejaan. Sementara itu, ejaan yang
                           Disempurnakan atau yang lebih dikenal dengan EYD menggunakan dua sistem
                           ejaan, yaitu ejaan fonemik sebgai basis EYD dan ejaan etimologi. Dengan kata

                           lain, EYD merupakan sistem dwitunggal ejaan yang merupakan hasil pembakuan
                           dalam  bidang  ejaan  karena  bahasa  Indonesia  berstatus  bahasa  negara  atau

                           kebangsaan.
                      5.  Ejaan Bahasa Indonesia/ EBI
                                  Pada tanggal 26 November 2015, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

                           Republik  Indonesia,  Anies  Baswedan,  menandatangani  Peraturan  Menteri
                           Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang
                           Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Dengan ditandatanganinya peraturan

                           tersebut, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang
                           Pedoman  Umum  Ejaan  Bahasa  Indonesia  yang  Disempurnakan  dinyatakan
                           dicabut  dan  tidak berlaku.  Merujuk  pada  hal  tersebut,  kini  nama ejaan  bahasa

                           Indonesia bukanlah Ejaan yang Disempurnakan (EYD), melainkan Ejaan Bahasa
                           Indonesia.Di dalam EBI diatur hal-hal sebagai berikut.





                                                             17
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28