Page 84 - MODUL B. INDO NA 2017
P. 84
Selanjutnya, bagian saran sebaiknya diisi dengan kalimat yang berisi
saran bagi pihak-pihak yang dirasa perlu untuk memanfaatkan dan
menerapkan hasil penelitian di lembaga dan bidangnya masing-masing.
Kalimat saran yang efektif berupa kalimat yang menyarankan secara aplikatif
dan teknis sehingga kejelasan dan ketepatan saran yang disampaikan
kepada pihak yang bersangkutkan tersampaikan.
C. PENULISAN KUTIPAN
Kutipan diperlukan saat kita menulis karya tulis ilmiah. Keraf (1984: 179)
menyatakan bahwa kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat/ide/gagasan
orang lain yang diambil dari sumber tertentu guna menunjang pendapatnya. Kutipan
biasanya berisi nama belakang penulis/editor, tahun terbit sumber referensi, dan
halaman yang dikutip. Kutipan ada dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Keraf (1984: 180) menyatakan bahwa ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan pada proses pengutipan, yaitu sebagai berikut.
1. Jangan mengadakan perubahan
Pada saat kita melakukan kutipan langsung, penulis tidak boleh mengadakan
perubahan. Misalnya dalam naskah asli, tulisan tidak dimiringkan atau tidak
ditebalkan, tetapi penulis ingin tulisan itu dimiringkan atau ditebalkan untuk
alasan tertentu. Hal yang dilakukan penulis adalah memberi keterangan dalam
tanda kurung segi empat [....] bahwa perubahan itu dilakukan oleh penulis.
Contoh: [huruf miring dari saya, Penulis]
2. Bila ada kesalahan dari naskah asal, biarkan saja apa adanya dan beri tulisan
singkat (sic!).
Contoh: ...hal itu memiliki makan (sic!) yang ambigu.
3. Boleh menghilangkan bagian kutipan, asal tidak mengubah makna.
Penghilangan bagian kutipan dilakukan dengan menuliskan tiga titik berspasi [. .
.]. Jika unsur yang dihilangkan terdapat pada bagian akhir sebuah kalimat, ketiga
titik berspasi tersebut ditambahkan sesudah titik yang mengakhiri kalimat itu.
Contoh:
Pada umumnya, manusia tidak hanya menguasai satu bahasa. Manusia
memiliki kemampuan untuk menguasai bahasa-bahasa yang lain sebab manusia
memiliki akal pikiran. Hal ini yang membedakan manusia dengan binatang.
Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Robins (1992: 17) yang
menyatakan bahwa . . . bahasa manusia mempunyai ruang lingkup dan jumlah
78