Page 37 - E-MODUL REDOKS KELAS X SMA/MA
P. 37
Gambar di atas menunjukkan bilangan oksidasi unsur-unsur yang umum dikenal,
yang disusun berdasarkan posisinya dalam tabel periodik. Kita dapat meringkas isi dari
gambar ini sebagai berikut :
Unsur-unsur logam hanya memiliki bilangan oksidasi positif, sedangkan unsur-unsur
nonlogam dapat memiliki bilangan oksidasi positif maupun negatif.
Bilangan oksidasi tertinggi yang dapat dimiliki unsur dalam golongan 1A-7A adalah
sama dengan nomor golongannya dalam tabel periodik. Sebagai contoh, bilangan
halogen adalah golongan 7A, sehingga bilangan oksidasi tertinggi yang paling
mungkin dimiliki adalah +7.
Logam-logam transisi (Golongan 1B, 3B-8B) biasanya memiliki beberapa bilangan
oksidasi yang mungkin.
Bagaimana menentukan bilangan oksidasi atom dalam suatu senyawa atau ion ? Untuk
lebih jelasnya perhatikan contoh soal di bawah ini!
CONTOH SOAL
Tentukan bilangan oksidasi dari unsur Li, N, dan Cr dalam senyawa dan ion berikut :
2-
2
3
2
(a)Li O , (b) HNO ,(c) Cr O 7
Penjelasan dan Penyelesaian
Kita mengacu pada aturan-aturan yang baru saja disampaikan untuk menentukan
bilangan oksidasi unsur-unsur. Ingat bahwa jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam
spesi harus sama dengan jumlah muatannya.
a. Sesuai aturan nomor 3, kita lihat bahwa litium memiliki bilangan oksidasi +1 dan;
Sesuai aturan nomor 2, bilangan oksidasi oksigen adalah -2
b. HNO adalah rumus molekul untuk asam nitrat. Dari aturan 7 kita lihat bahwa jumlah
3
bilangan oksidasi HNO harus sama dengan 0, diketahui dari aturan 1 bahwa atom H
3
memiliki bilangan oksidasi +1, dan dari aturan 2, oksigen memiliki bilangan oksidasi
-2, maka bilangan oksidasi nitrogen (dilambangkan sebagai x) dapat dicari sebagai
berikut :
Bilangan oksidasi HNO = 0
3
b.o H + b.o N + (3 x b.o O) = 0
+1 + (x) + (3 x (-2)) = 0
+ 1 + (x) + (-6) = 0
(x) - 5 = 0
x = +5
(b.o = bilangan oksidasi)
25
E-MODUL BERBASIS REACT