Page 27 - THIFALLUSIA’ANA.docx
P. 27
15
terjadi pada gusi dengan ciri-ciri, terjadinya perubahan warna pada gusi menjadi
warna merah tua, terjadi pembengkakan pada gusi, gusi menjadi mudah berdarah
dan terjadi bau mulut (Perry, 2014). Periodontitis merupakan infeksi bakteri yang
terjadi pada bagian jaringan periodonsium yang meliputi gingiva, ligamen
periodontal, tulang alveolar dan sementum (Ismi et al., 2016).
Penyakit periodontal dapat disebabkan oleh faktor primer seperti iritasi
bakteri dan faktor sekunder yang terdiri atas faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor
lokal dapat dikarenakan dari sisa tumpukan makanan, pemakaian alat ortodonti,
susunan gigi yang tidak teratur dan merokok, sedangkan faktor sistemik nya dapat
berupa faktor genetik, nutrisi, dan hormonal (Sompie et al., 2016).
2.4.2 Upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut
Hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah
sebagai berikut:
a. Kontrol diet makanan
Kontrol diet makanan mempunyai kontribusi penting untuk strategi
mengontrol terjadinya karies serta, untuk mencegah dan mengontrol terjadinya
pembentukan plak gigi (Munksgaard, 2015). Kontrol diet makanan dilakukan
dengan cara mengurangi frekuensi makanan yang mengandung gula (Agung,
2016). Konsumsi gula yang tinggi memiliki dua dampak merugikan. Pertama,
tingginya frekuensi makanan yang mengandung gula sangat berpotensi
menimbulkan kolonisasi bakteri penyebab karies dan plak. Kedua, plak sangat
cepat termetabolisme menjadi asam organik, dan menyebabkan penurunan pH plak
yang drastis (Tarigan, 2014).