Page 66 - MODUL EDUKASI Pendewasaan Usia Perkawinan
P. 66
5. Mengidentifikasi dan Mengklarifikasi Masalah (Problem Identification and Clarification)
Setelah fase mendengarkan dengan aktif sebaiknya konselor mengidentifikasi dan
mengklarifikasi masalah klien.Pada fase ini konselor meringkas permasalahan yang
sudah disampaikan klien kemudian mengklarifikasi dengan apa yang sudah diringkas
konselor itu sendiri. Apabila klien sudah membenarkan apa yang sudah disampaikan
konselor, maka konseling bisa memasuki fase berikutnya.
6. Memfasilitasi Perubahan Perilaku (Facilitating Attitude Change)
Pada fase konseling ini konselor melihat apakah klien sudah memahami perasaan dan
permasalahannya. Jika memang klien sudah memahami, konselor harus mempermudah
klien untuk melakukan perubahan sikap.Konselor mengajak klien untuk bersikap lebih
positif dalam menghadapi permasalahnnya. Dengan kondisi ini keyakinan klien bisa
berubah perlu dimotivasi, sikap ini sebagai modal yang besar untuk melakukan
perubahan perilaku pada diri klien.
7. Mengeksplorasi Kemungkinan dan Memfasilitasi Tindakan (Exploring Options and
Facilitating Action)
Tugas konselor dalam fase ini yaitu membantu klien mengeksplorasi dirinya
sendiri.Konselor mengajak klien untuk menggali kemungkinan positif yang ada dalam
dirinya untuk memecahkan permasalahan sendiri. Hal ini dilakukan karena sebenarnya
yang bisa memecahkan permasalahan klien adalah klien itu sendiri. Pastikan saat
eksplorasi diri, klien tidak merasa tertekan dan tetap menikmati proses konseling.
Apabila klien merasa tertekan data-data sudah sudah terkumpul yang nantinya akan
digunakan untuk pemecahan masalah klien menjadi premature dan menghasilkan
keputusan yang premature juga.
Modul Edukasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) Pada Kader Remaja 62