Page 8 - RPL STOP BULLYING
P. 8
Lampiran 1 – Materi Layanan
BULLYING
A. Pengertian Bullying
Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja
oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan
tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus-menerus. Menurut Unicef, Bullying bisa
diidentidfikasi lewat tiga karakteristik yaitu disengaja (untuk menyakiti), terjadi secara berulangulang,
dan ada perbedaan kekuasaan.
B. Bentuk-bentuk Bullying
1. Bullying Secara Verbal
Tak kasat mata, namun dampaknya bisa dirasakan oleh hati. Seperti diejek hingga
diteror
2. Bullying Secara Fisik
Melibatkan kontak fisik antar pelaku dan korban, seperti dipukul, ditendang, hingga
merusak barang.
3. Bullying Secara Sosial
Menyebarkan rumor yang belum pasti hingga mengajak untuk menjauhi seseorang
merupakan tindakan bullying sosial.
4. Cyberbullying
Memberikan komentar kasar, mengancam, hingga menyakiti dengan kata-kata yang
ditulis di internet atau media sosial.
C. Penyebab Munculnya Perilaku Bullying
Bullying bisa saja terjadi karena beberapa faktor. Terlepas dari apapun alasannya, tindakan
bullying sangat tidak dibenarkan karena dapat menrugikan korban seumur hidup. Berikut beberapa
penyebab bullying:
1. Anak dengan Kontrol Diri Rendah
Pelaku bullying bisa hadir karena kontrol diri yang rendah. Mereka mungkin
sebelumnya menjadi korban kekerasan, lalu menganggap dirinya selalu terancam dan biasanya
bertindak menyerang sebelum diserang. Pelaku bullying jelas tidak memiliki perasaan dan
tanggung jawab terhadap tindakan yang telah dilakukan. Pelaku bullying selalu ingin
mengontrol, mendominasi, dan tidak menghargai orang lain. Mereka melakukan bullying
sebagai bentuk balas dendam.
2. Faktor Keluarga
Kehidupan keluarga yang tidak harmonis juga bisa menjadi penyebab muncul pelaku
bullying. Orang tua yang sering bertengkar dan melakukan tindakan agresif biasanya
mendorong anak melakukan bullying. Orang tua seperti ini juga tidak mampu memberikan
pengasuhan yang baik.
3. Ada Supporter
Teman sebaya yang menjadi supporter atau penonton membuat pelaku bullying makin
menjadi-jadi. Secara tidak langsung, kehadiran suporter membantu pembully memeroleh
dukungan kuasa, popularitas, dan status.
4. Kebijakan Sekolah
Kebijakan sekolah memengaruhi aktivitas, tingkah laku, serta interaksi pelajar di
sekolah. Rasa aman dan dihargai merupakan dasar pencapaian akademik yang tinggi di