Page 23 - BUKU AJAR BAHASA INDONESIA KELAS XII - FARRAH, RAHMAH, RYANA
P. 23
dapat memasukkan kejadian yang benar-benar terjadi di suatu masa, seperti yang
dilakukan Leila S. Chudori dalam novelnya, Ketika Laut Bercerita. Novel tersebut
bercerita tentang sejarah Indonesia pada tahun 1998 yang disajikan melalui kisah
fiktif. Imajinasi yang ada dalam novel sejarah dapat berupa pengembangan pemikiran
atau perasaan seorang tokoh.
Gambar 2.3 Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer
Untuk mendapatkan informasi penting yang dibahas dalam sebuah teks cerita
sejarah, hal pertama yang harus dilakukan adalah membaca novel tersebut dan
mengamati bagian tokoh sejarah yang diceritakan, penggambaran karakter, dan
peristiwa yang dimasukkan. Misalkan, novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta
Toer yang menceritakan tentang Minke, seorang ningrat-intelektual Jawa yang
memperjuangkan perlawanan pribumi pada diskriminasi Belanda pada masa kolonial.
Pusat cerita dalam Bumi Manusia berfokus pada tokoh Minke. Tokoh Minke
adalah seorang anak pribumi cerdas yang dapat bersekolah di Hoogere Burgerschool
(HBS) dengan mayoritas muridnya adalah orang-orang keturunan Eropa. Sebagai
pribumi, Minke merasa bahwa dirinya tidak disukai oleh orang-orang Eropa. Ia pun
turut memperjuangkan hak-hak keadilan bangsa dan menentang kebudayaan Jawa
yang baginya membuatnya merasa direndahkan. Ia berpikir bahwa budaya Eropa
adalah dasar dari kemajuan suatu bangsa. Tokoh Minke digambarkan sebagai sosok
revolusioner, cerdas, dan pemberani.
Sosok muda, tampan, cerdas, dan cermerlang─begitulah penokohan Minke
dibangun secara cermat oleh Pramoedya. Dalam seri ketiga tetralogi Buru, Jejak
Langkah cetakan pertama (1985), dijelaskan bahwa Pramoedya mengembangkan
tokoh Minke dari tokoh nyata, yaitu Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo,
pelopor gerakan pers bumiputera dan pergerakan nasional di abad ke-20.
Gambar 2.4 R.M. Djokomono Tirto Adhi Soerdjo
19