Page 7 - Panduan Sentra
P. 7

BAB I


                                          PENGANTAR


                        PEMBELAJARAN SENTRA


                -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


               APA DAN MENGAPA SENTRA?

                       Sentra, yang dikenal juga dengan sebutan Lebih Jauh tentang Sentra dan Waktu
               Lingkaran (Beyond Centers and Circle Time atau BCCT), adalah konsep pembelajaran
               anak  usia  dini  yang  resmi  diadopsi  Departemen  Pendidikan  Nasional  Republik
               Indonesia pada tahun 2004.
                       Secara  resmi  pula  Departemen  Pendidikan  Nasional  menjadikan  Dr.  Pamela
               Phelps, sang penemu dan pengembang konsep tersebut, sebagai konsultan berkenaan
               dengan penerapannya di Indonesia. Tokoh pendidikan dari Amerika Serikat itu telah
               40  tahun  mengapdikan  diri  dalam  dunia  pendidikan  usia  dini,  melalui  sekolah
               Creative  Pre  School  di  Tallahasse  Florida  dan  kini  konsepnya  telah  di  terapkan
               dibanyak Negara.
                       Secara  sederhana,  sentra  bisa  diartikan  sebagai  suatu  wadah  yang  disiapkan
               guru bagi kegiatan bermain anak. Melalui serangkaian kegiatan bermain tersebut, guru
               mengalirkan materi pembelajaran yang yang telah disusun dalam bentuk lesson-plan.

               Rangkaian kegiatan itu harus saling berkaitan dan saling mendukung untuk mencapai
               tujuan belajar harian, dan tujuan belajar pada semua sentra pada satu hari harus sama.
               Setiap  sentra  memiliki  center  point  dan  semua  mengacu  pada  tujuan  pembelajaran
               yang telah direncanakan oleh para guru.
                       Dalam pendekatan sentra, ada tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan, mulai
               saat anak memasuki lingkungan sekolah sekelompok mainnya hingga menyelesaikan
               kegiatan bermain dan kembali menuju rumah. Setiap tahap itu terekam dalam laporan
               kegiatan harian guru, yang akan menjadi bahan untuk mengukur perkembangan anak,
               serta  pada  akhirnya  memberikan  respond  an  stimulasi  yang  tepat agar  kemampuan
               anak berkembang secara optimal.
                       Secara garis besar, perekaman kemampuan anak mengacu pada tolok masalah
               atau  bahkan  tidak  tahu  lagi  bagaimana  cara  mendisiplinkan  anak.  Keadaan  ini
               biasanya  bermuara  pada  hukuman,  yang  umumnya  justru  kontraproduktif  bagi
               perkembangan  anak.  Yang  kerap  tidak  disadari  oleh  orang  tua  atau  guru  adalah,
               bagaimana  anak  sanggup  melakukan  sesuatu  sesuai  dengan  aturan  atau  yang  sering
               dikenal hidup yang disiplin, jika dia belum memiliki referensi yang kuat menyangkut

               makna disiplin.





                                            Buku Panduan Pembelajaran Di TK/RA Berbasis Sentra        1
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12