Page 17 - Modul Pembelajaran_Nurfadilah_A24119036
P. 17

Begitu muatan listrik bergerak dari d ke c melalui resistor R, seperti ditunjukkan pada
               Gambar  10,  maka  daya  tersebut  hilang  dalam  bentuk  panas  pada  resistor  R,  disebut  daya
               disipasi. Daya disipasi dalam resistor dirumuskan oleh:
                                                              2
                                                   P = ∆VI = I R =  ∆   2
                                                                      
                       Satuan daya P dalam SI adalah watt  (disingkat  W). 1 watt  = 1 Js-1. Satuan energi
               yang lebih besar adalah kilowatt hour (disingkat kWh). Satu kWh adalah energi yang
               dihasilkan oleh daya satu kilowatt yang bekerja selama satu jam.
               Jadi, 1 kWh = (1 kW) x (1 jam)

               = (1000 W) x ( (3600 s)
               1 kWh = 3600000 J = 3,6 x 106 J

               2) Perubahan Energi Listrik
                       Dari sekian banyak bentuk energi yang kita ketahui, energi listrik merupakan salah
               satu  bentuk  energi  yang  paling  banyak  dimanfaatkan  oleh  manusia  karena energi  listrik
               adalah  energi  yang  mudah  diubah  ke  bentuk  energi  yang  lain.  Perubahan  energi  listrik
               menjadi energi bentuk lain, misalnya:
                     Energi listrik berubah menjadi energi cahaya, contoh: lampu
                     Energi listrik berubah menjadi energi kalor, contoh: setrika, solder, dan kompor
                     Energi listrik berubah menjadi energi mekanik, contoh: motor tape
                     Energi listrik berubah menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu,
                       peristiwa penyepuhan (peristiwa melapisi logam dengan logam lain)

               a) Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya
                       Lampu  pijar  dan  lampu  tabung  (TL)  merupakan  alat  listrik  yang  dapat  mengubah
                energi  listrik  menjadi  energi  cahaya  dan  energi  kalor.  Di  dalam  ruang  kaca  lampu  pijar,
                    terdapat filamen yang mudah terbakar yang terbuat dari kawat wolfram halus yangdibuat
                spiral.  Di  dalam  bola  kaca  diisi  gas  argon  dan  nitrogen  bertekanan  rendah  yang  berguna
                untuk menyerap energi kalor dari filamen yang berpijar, sehingga filamen tidak cepat putus.
                      Ketika arus  listrik  mengalir,  filamen  berpijar  sampai  suhu  1.000  OC menghasilkan
                cahaya  dan  kalor.  Lampu  ini  apabila  digunakan  terasa  panas  karena  banyak  energi  listrik
               yang berubah menjadi energi kalor, sehingga lampu tidak hemat energi.





















                                               Gambar 11. Lampu Pijar
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22