Page 19 - Modul Pembelajaran_Nurfadilah_A24119036
P. 19
setrika listrik, energi kalor yang dihasilkan dihantarkan ke lapisan besi, sehingga lapisan besi
ikut panas. Panas ini dimanfaatkan untuk memanaskan pakaian.
Dalam kompor listrik, energi panas pada elemen tersebut digunakan untuk
memanaskan penggorengan atau panci, yang selanjutnya memanaskan makanan atau air.
Gambar 13. Peralatan listrik yang mengubah energi listrik menjadi kalor
Besar energi listrik yang berubah menjadi kalor itu telah diselidiki oleh James
Prescott Joule (1914-1889).
Gambar 14. Percobaan Joule
Di dalam percobaannya Joule menggunakan rangkaian alat terdiri atas kalorimeter
yang berisi air serta penghantar yang berarus listrik. Jika dalam percobaan Joule dialirkan
arus listrik selama t detik, ternyata kalor yang terjadi karena ada perubahan energi listrik
berubah menjadi energi kalor. Jadi energi kalor akan berbanding lurus dengan beda potensial
antara kedua ujung kawat penghantar (V), kuat arus yang melalui kawat penghantar (I), dan
waktu selama arus mengalir (t).
Secara matematis ditulis sebagai , W = Vit dimana V = IR sehingga energi listrik
2
yang berubah menjadi kalor dapat ditulis juga sebagai W = I Rt. Banyaknya kalor yang
dihasilkan oleh energi listrik melalui percobaan Joule mendapatkan adanya angka kesetaraan
antara energi mekanik dan energi kalor yang disebut dengan Tara Kalor Mekanik yang
besarnya adalah :
1 joule = 0,24 kalori atau 1 kalori = 4,2 joule
Satuan yang lebih besar untuk energi kalor adalah kilokalori (kkal), dimana 1 kkal
sama dengan 103 kalori.
Faktor apa saja yang mempengaruhi besar energi listrik yang dilepaskan oleh sumber
tagangan untuk diubah menjadi energi kalor oleh alat listrik? Untuk mengetahuinya mari kita
lakukan kegiatan berikut.