Page 32 - Modul Pembelajaran_Nurfadilah_A24119036
P. 32
Energi angin tidak menimbulkan polusi dan termasuk sumber energi yang dapat
diperbaharui, maka banyak negara di bumi seperti Jerman, Denmark, India, China, dan
Amerika Serikat membangun turbin angin sebagai sumber tenaga listrik tambahan.
Pembangkit listrik tenaga angin disinyalir sebagai jenis pembangkitan energi dengan laju
pertumbuhan tercepat di dunia dewasa ini. Saat ini kapasitas total pembangkit listrik yang
berasal dari tenaga angin di seluruh dunia berkisar 17,5 GW. Jerman merupakan negara
dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin terbesar, yakni 6 GW, kemudian disusul
oleh Denmark dengan kapasitas 2 GW. Listrik tenaga angin menyumbang sekitar 12%
kebutuhan energi nasional di Denmark, angka ini hendak ditingkatkan hingga 50% pada
beberapa tahun yang akan datang.
Berdasar kapasitas pembangkitan listriknya, turbin angin dibagi dua, yakni skala besar
(orde beberapa ratus kW) dan skala kecil (dibawah 100 kW). Perbedaan kapasitas tersebut
mempengaruhi kebutuhan kecepatan angin minimal awal (cut-in win speed) yang diperlukan:
turbin skala besar beroperasi pada cut-in win speed 5 m/s sedangkan turbin skala kecil bisa
bekerja mulai 3 m/s. Untuk Indonesia dengan estimasi kecepatan angin rata-rata sekitar 3
m/s, turbin skala kecil lebih cocok digunakan.
Tetapi untuk daerah-daerah tertentu, seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara
Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai Selatan Jawa dapat dibangun turbin skala besar, karena
menurut data hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pada
120 lokasi menunjukkan bahwa kecepatan angin di daerah-daerah tersebut di atas 5 m/s.
c. Panas Bumi
Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam bumi. Energi panas
ini tepatnya dihasilkan di dalam inti bumi, yaitu kira-kira pada kedalaman 6.400 km dari
permukaan bumi. Panas bumi tersebut ditimbulkan oleh peristiwa peluruhan partikel-partikel
radioaktif di dalam batuan.
Inti bumi terdiri dari dua lapisan, yaitu inti dalam dan inti luar. Inti luar terbentuk dari
batuan cair yang sangat panas, disebut magma. Dari magma inilah panas bumi berasal. Panas
tersebut akan mengalir menembus berbagai lapisan batuan di bawah tanah. Bila panas
tersebut mencapai reservoir air bawah tanah, maka akan terbentuk air panas bertekanan
tinggi. Bila air panas tadi bisa keluar ke permukaan bumi karena ada celah atau terjadi
retakan di kulit bumi, maka timbul sumber air panas yang biasa disebut dengan hot spring.
Air panas alam (hot spring) ini biasa dimanfaatkan sebagai kolam air panas, dan banyak pula
yang sekaligus menjadi tempat wisata. Di Indonesia banyak juga air panas alami yang
dimanfaatkan sebagai sarana pemandian dan tempat wisata seperti Ciater, Cipanas-Garut,
Sipoholon dan Desa Hutabarat di Tarutung serta beberapa tempat lainnya di penjuru tanah
air.
Gambar 21. Uap panas