Page 38 - Modul Pembelajaran_Nurfadilah_A24119036
P. 38

bertahap sebagian subsidi BBM dialihkan untuk pembangunan unit-unit pembangkit biogas.
               Melalui jalan ini, mungkin imbauan pemerintah mengajak masyarakat untuk bersama-sama
               memecahkan masalah energi sebagian dapat direalisasikan.

               b) Keuntungan Biogas
                       Penggunaan  biogas  lebih  menguntungkan  dibandingkan  dengan  bahan  bakar  fosil
               dalam  hal  efek  yang  ditimbulkannya.  Pembakaran  bahan  bakar  fosil menghasilkan  karbon
               dioksida (CO2) yang ikut memberikan kontribusi bagi efek rumah kaca (green house effect)
               yang  bermuara  pada  pemanasan  global  (global  warming).  Biogas  memberikan  perlawanan
               terhadap efek rumah kaca melalui 3 cara, yaitu:
                     Biogas  memberikan  substitusi  atau  pengganti  dari  bahan  bakar  fosil  untuk
                       penerangan, kelistrikan, memasak dan pemanasan.
                     Methana  (CH4)  yang  dihasilkan  secara  alami  oleh  kotoran  yang  menumpuk
                       merupakan  gas  penyumbang  terbesar  pada  efek  rumah  kaca,  bahkan  lebih  besar
                       dibandingkan  CO2.  Pembakaran  methana  pada  biogas  mengubahnya  menjadi  CO2
                       sehingga mengurangi jumlah methana di udara.
                     Dengan lestarinya hutan, maka CO2 yang ada di udara akan diserap oleh hutan yang
                       menghasilkan oksigen yang melawan efek rumah kaca.

               2) Ethanol
                       Ethanol adalah bahan bakar alkohol yang terbuat dari gula, dimana gula ini berasal
               dari tanaman, seperti jagung, gandum, dan kentang. Ada beberapa cara untuk menghasilkan
               ethanol  dari  biomassa.  Cara  yang  paling  umum  digunakan  saat  ini  yaitu  dengan
               menggunakan ragi untuk memfermentasi gula dan zat tepung yang ada di dalam jagung. Zat
               tepung dalam jagung difermentasi menjadi gula dan kemudian difermentasi menjadi alkohol.
               Tanaman lain yang dapat digunakan untuk membuat ethanol ini, diantaranya gandum, padi,
               bunga matahari, kentang, tebu, dan gula bit. Tebu dan gula bit merupakan bahan baku ethanol
               yang banyak digunakan di beberapa negara.
                       Saat  ini  para  ilmuwan  terus  berusaha  melakukan  penelitian  untuk  menghasilkan
               ethanol yang lebih murah yang berasal dari semua bagian dari tumbuhan. Hasil eksperimen
               terbaru,  ternyata  ethanol  dapat  diperoleh  dengan  cara  mengeluarkan  selulosa  yang  ada  di
               dalam serat kayu, dimana cara ini dikenal sebagai cellulosic ethanol. Dengan proses ini kita
               dapat membuat ethanol dari pepohonan, rumput, dan sampah tanaman palawija.
                       Pada penggunaan etahol, biasanya dicampur dengan bensin. Campuran ethanol dan
               bensin  yang  biasa  disebut  gasohol  dapat  mengurangi  emisi  karbon  monoksida  yang
               membahayakan. Selain itu, campuran ini juga dapat mengurangi polutant toxic yang ada di
               dalam bensin, tetapi hal ini menyebabkan “emisi penguapan” (evaporative emissions) untuk
               mengeluarkannya.  Agar  emisi  penguapan  ini  berkurang,  bensin  perlu  diproses  khusus
               sebelum dicampurkan dengan ethanol. Ketika dibakar, ethanol menghasilkan karbon dioksida
               yang merupakan green house gas. Tetapi tanaman yang tumbuh sebagai bahan baku ethanol
               akan  mengurangi  greenhouse  gas  ini,  karena  tanaman  tersebut  akan  menyerap  karbon
               dioksida  yang  diperlukan  untuk  pertumbuhannya  dan  selanjutnya  akan  menghasilkan
               oksigen.
                       Oleh karena itu ethanol dapat menyeimbangkan jumlah karbon dioksida yang ada di
               udara. Proses ini disebut siklus karbon. Selain menguntungkan dari segi lingkungan, ethanol
               juga membuat mesin bergerak lebih lancar tanpa memerlukan bahan aditif lainnya.
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43