Page 30 - Memahami Istidraj
P. 30

Salah  satu  penyebab  istidraj  adalah  ketimpangan  antara

               kehidupan dunia dan akhirat. Seseorang yang sibuk mengejar
               dunia  hingga  melupakan  akhirat  berada  dalam  bahaya
               istidraj.

               Dalam tasawuf, konsep zuhud (tidak terikat hati pada dunia)

               sangat ditekankan. Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia,
               tetapi tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama. Para sufi
               tetap  bekerja,  berusaha,  dan  berkarya,  tetapi  hatinya  tidak
               tergantung pada materi.


               Dalil dari Al-Qur’an:
                                          ِّ
                                                                 ِّ
                        ِّ
                             ِّ
                    اي نُْ دلٱ نم كبيصن سنت  َ لَو ةرخاء ْ لٱ راَّ دلٱ  َّ للَّٱ كٰ ىتاء ٰٓ اميف ِّ غت بٱو
                  ْ
                                        َ
                               َ
                                   َ
                                                         َ َ
                 َ
                          َ َ
                                                            َ َ
                                      َ َ َ
                                                َ
                                                     ُ
                                                                    َْ َ
                      َ
                                 َ
               "Dan  carilah  pada  apa  yang  telah  dianugerahkan  Allah
               kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
               lupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia." (QS. Al-Qasas
               [28]: 77)
               Contoh:
               Seorang  akademisi  yang  memahami  tasawuf  akan
               menjadikan  ilmunya  sebagai  jalan  menuju  Allah.  Ia  tidak
               sombong  dengan  kepintarannya,  tetap  rendah  hati,  dan
               menggunakan ilmunya untuk manfaat umat.
               3. Kiat Mengelola Keberlimpahan dengan Bijak



                                         30
                                Memahami Bahaya Istidraj
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35