Page 29 - Memahami Istidraj
P. 29
dengan hati yang bersih). Kesuksesan harus diiringi dengan
pemahaman bahwa keberhasilan bukan milik kita, tetapi
amanah yang harus dipertanggungjawabkan.
Dalil dari Al-Qur’an:
ِّ
ِّ
ِّ
ِّ
ِّ ٍ
ِّ ٍ ِّ
كسف ن نمف ةئيس نم كباصَأ امو َّ للَّا نمف ةنسح نم كباصَأ ام
َ َْ
ْ
َ َ َ ْ َ َ َ َ
َ َ َ ْ َ َ َ ََ
َ
َ
"Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan
apa saja keburukan yang menimpamu, itu dari (kesalahan)
dirimu sendiri." (QS. An-Nisa’ [4]: 79)
Hadis Nabi:
ََّّ ِِّّ
ِّ ِّ ِّ
ِّ
ِّ
تاذللا مذاه رْ كذ نم اورثْ كَأ
َ
ْ
ُ
"Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan (kematian)."
(HR. Tirmidzi, no. 2307, hasan sahih)
Contoh Praktis:
Seorang pengusaha sukses yang mengikuti jalan sufi tidak
akan terbuai oleh harta dan kejayaan. Ia akan menggunakan
kekayaannya untuk membantu orang lain dan selalu
bertafakur, menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini fana.
2. Menjaga Keseimbangan antara Dunia dan Akhirat
29
Memahami Bahaya Istidraj