Page 182 - Modul IPS9 genap
P. 182
C. Aktivitas Pembelajaran
1. Aktivitas 1 Mendeskripsikan Persiapan Kemerdekaan Indonesia
a. Kekalahan Jepang
Tanda-tanda kekalahan Jepang sudah muulai tampak dari beberapa medan
pertempuran pada perang di Asia Pasifik. Perdana Menteri Jepang, Jenderal
Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan
bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir
dalam perang Asia Timur Raya. Dengan cara itu, Jepang berharap mendapat
simpati dan bantuan penuh dari rakyat Indonesia untuk melawan Sekutu. Maka
pimpinan pemerintah pendudukan militer Jepang di Jawa, Jenderal Kumakichi
Harada, mengumumkan dibentuknya suatu badan khusus yang bertugas
menyelididki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, yang dinamakan
"Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia" (BPUPKI).
Pembentukan BPUPKI merupakan panitia yang bertugas menyelidiki,
mempelajari dan memepersiapakan hal-hal penting lainnya yang terkait dengan
masalah tata pemerintahan guna mendirikan suatu negara Indonesia merdeka.
BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945. K.R.T Dr. Radjiman
Wedyodiningrat, dari golongan nasionalis tua, ditunjuk menjadi ketua BPUPKI.
Dalam melaksanakan tugasnya, BPUPKI melaksanakan agenda sidang diawali
dengan membahas pandangan mengenai bentuk negara Indonesia, yakni
disepakati berbentuk "Negara Kesatuan Republik Indonesia" ("NKRI"),
kemudian agenda sidang dilanjutkan dengan merumuskan konstitusi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Untuk hal ini, BPUPKI harus merumuskan dasar
negara Republik Indonesia terlebih dahulu yang akan menjiwai isi dari Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sendiri, sebab Undang-
Undang Dasar adalah merupakan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Guna mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang benar-benar
tepat, maka agenda acara dalam masa persidangan BPUPKI yang pertama ini
adalah mendengarkan pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan
nasional Indonesia, yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara Republik
Indonesia itu yakni Mr. Prof. Mohammad Yamin, Prof. Mr. Dr. Soepomo, dan Ir.
Soekarno. Pada penyampaian sidang hari terakhir gagasan mengenai rumusan
lima sila dasar negara Republik Indonesia yang dikemukakan oleh Ir.
Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 tersebut kemudian dikenal dengan istilah
“Pancasila”. Sampai akhir dari masa persidangan BPUPKI yang pertama, masih
belum ditemukan titik temu kesepakatan dalam perumusan dasar negara Republik
Indonesia yang benar-benar tepat, sehingga dibentuklah “Panitia Sembilan”
tersebut di atas guna menggodok berbagai masukan dari konsep-konsep
sebelumnya yang telah dikemukakan oleh para anggota BPUPKI itu. Dari hasil
Modul PJJ Mata Pelajaran IPS - Kelas IX Semester Genap 163