Page 185 - Modul IPS9 genap
P. 185
c. Peristiwa Rengasdengklok
Perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda makin meningkat
menjadi ketegangan. Keadaan ini mendorong para pemuda mengadakan rapat di
Cikini, Jakarta. Rapat tersebut menghasilkan keputusan untuk membawa
Soekarno-Hatta ke luar Jakarta. Akhirnya pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00
WIB para pemuda yang dipimpin oleh Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syodanco
Singgih membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Ketika Soekarno-Hatta,
fatmawati dan Guntur tiba, hari sudah terang. Para prajurit menyambut para tamu
tokoh Nasional setengah tawanan ini. Mereka berteriak: “Hidup Bung Karno,
Hidup Bung Hata. Indonesia sudah merdeka. Jepang sudah modar (mati)”, dan
sebagainya. Untuk sementara para pemuka bangsa ini ditempatkan dirumah
Chudancho Subeno. Tapi khawatir menyolok, kemudian dipindahkan
kerumahnya seorang China bernama Giau I Siong. Rupanya dipelopori para
prajurit PETA, diwilayah Rengasdengklok sudah terjadi perebutan kekuasaan dan
pernyataan kemerdekaan. Ini terbukti dengan berkibarnya bendera merah putih
dimana-mana. Tujuannya adalah supaya tidak mendapat pengaruh dan tekanan
dan Jepang. Adapun latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah
adanya pebedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda tentang
waktu pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Gambar 4.2. Peta Jakarta-Rengasdengklok, tempat para pemuda mengamankan
Sukarno-Hatta
Sumber: Atlas Sejarah Indonesia & Dunia, Orion 2010
166 Modul PJJ Mata Pelajaran IPS - Kelas IX Semester Genap