Page 186 - Modul IPS9 genap
P. 186

Di  Rengasdengklok  para  pemuda  terus  mendesak  agar  Soekarno-Hatta  segera
                         memproklamasikan kemerdekaan. Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan
                         Hatta tetap tidak berubah pendirian. Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta,
                         tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara
                         golongan  pemuda  menginginkan  agar  proklamasi  dilakukan  secepatnya  tanpa
                         melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Selain itu, hal tersebut
                         dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para
                         golongan  pemuda  khawatir  apabila  kemerdekaan  yang  sebenarnya  merupakan
                         hasil  dari  perjuangan  bangsa  Indonesia,  menjadi  seolah-olah  merupakan
                         pemberian dari Jepang. Maka para pemuda berupaya mengamankan tokoh-tokoh
                         tersebut ke Rengasdengklok. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan
                         telah  menyusun  rencana  untuk  merebut  kekuasaan.  Tetapi  apa  yang  telah
                         direncanakan     tidak    berhasil    dijalankan    karena     tidak    semua
                         anggota PETA mendukung rencana tersebut.

                         Akhirnya  golongan  tua  di  Jakarta  semakin  ramai  dan  curiga  terhadap
                         menghilangnya Soekarno-Hatta. Setelah melakukan pencarian, golongan tua yang
                         diwakili oleh Achmad Soebardjo mendapat informasi bahwa kedua tokoh tersebut
                         berada ditangan para pemuda, dan dibawa ke Rengasdengklok. Acmad Soebardjo
                         melakukan  negoisasi  dengan  Wikana  dan  berusaha  menemui  dan  menjemput
                         Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok. Pada jam 17.00 tiba di Rengasdengklok Mr
                         Soebardjo  diantar  Joesoef  Koento  dan  Shodancho  Sulaiman.  Setelah  itu
                         rombongan  yang  baru  167ating  ini  dipertemukan  dengan  Soekarno-Hatta
                         termasuk  Soetardjo.  Pada  jam  18.00  perundingan  dimulai.  Hasil  perundingan
                         Soekarno-Hatta  setuju  diadakan  Proklamasi  setelah  kembali  ke  Jakarta.  Hasil
                         perundingan  golongan  tua  dan  para  pemuda  ini  sangat  melegakan,  jam  19.30
                         rombongan kembali ke Jakarta untuk mnyiapkan segala sesuatu terkait dengan
                         Prkolamasi Kemerdekaan.


                     d.  Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

                         Pada tanggal 16 Agustus 1945, sore hari Soekarno-Hatta telah kembali ke Jakarta.
                         Kemudian  malam  harinya  Soekarno-Hatta  menemui  panglima  tentara  keenem
                         belas  Mayjend  Nishimura,  untuk  mengetahui  sikapnya  terhadap  proklamasi
                         kemerdekaan  Indonesia.  Nishimura  ternyata  melarang  Soekarno  Hatta
                         menyelenggarakan rapat PPKI. Akan tetapi Soekarno Hatta bersikeras untuk tetap
                         melaksanakan  rapat  PPKI.  Sekembalinya  dan  menghadap  pimpinan  pasukan
                         Jepang,  Soekarno-Hatta  menuju  tempat kediaman  Laksamana Takashi  Maeda,
                         kepala  kantor  penghubung  Angkatan  Laut  Jepang  yang  bersimpati  dengan
                         perjuangan bangsa Indonesia, di jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta. DI sana ternyata
                         sudah ditungguoleh para anggota PPKI.  Ditempat itulah dilakukan perumusan









              Modul PJJ Mata Pelajaran IPS - Kelas IX Semester Genap                                            167
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191