Page 36 - MEDIKA 2018
P. 36
yaitu Jatiluhur dibendung tahun 1967, Saguling 1985,
Pencemaran Sungai Citarum dan Cirata 1988.
Sejak lama Citarum dapat dilayari oleh perahu kecil.
C Penduduk di sekitarnya memanfaatkan sumber daya
itarum adalah sungai terpanjang dan
terbesar di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
perikanan dan menggunakannya untuk keperluan
Sungai dengan nilai sejarah, ekonomi, dan
sosial yang penting ini sejak 2007 menjadi salah satu hidup sehari-hari. Air dari Citarum dimanfaatkan
sebagai pasokan air minum untuk sebagian penduduk
dari sungai dengan tingkat ketercemaran tertinggi di Jakarta. Irigasi di wilayah Subang, Karawang, dan
dunia. Jutaan orang tergantung langsung hidupnya Bekasi juga dipasok dari aliran sungai ini.
dari sungai ini, banyak pabrik berdiri di sekitar Pengaturannya dilakukan sejak Waduk Jatiluhur.
alirannya, tiga waduk PLTA dibangun di alirannya.
Keadaan lingkungan sekitar Citarum telah banyak
berubah sejak paruh kedua dasawarsa 1980-an.
Panjang aliran sungai ini sekitar 300 km. Secara
Industrialisasi yang pesat di kawasan sekitar sungai ini
tradisional, hulu Citarum dianggap berawal dari lereng
sejak akhir 1980-an telah menyebabkan
Gunung Wayang, di tenggara Bandung. Sebanyak 21
menumpuknya sampah buangan pabrik-pabrik di
anak sungai dari kabupaten bertetangga menyatukan
sungai ini. Sehingga sekarang keadaan sungai
alirannya ke Citarum. Aliran kemudian mengarah ke
menjadi sempit dan dangkal, sampah dimana mana,
arah barat, melewati Majalaya dan Dayeuhkolot, lalu
warna airpun hitam pekat. akhirnya sampai kini setiap
berbelok ke arah barat laut dan utara, menjadi
tahun di musim hujan wilayah Bandung Selatan selalu
perbatasan Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten
dilanda banjir, bahkan setiap tahun ketinggian banjir
Bandung Barat, melewati Kabupaten Purwakarta, dan
selalu bertambah. Apabila berkunjung ke Bandung
terakhir Kabupaten Karawang (batas dengan
selatan akan terlihat jelas keadaan Sungai Citarum
Kabupaten Bekasi). Sungai ini bermuara di Ujung
saat ini.
Karawang.
Dari alirannya telah terbangun tiga bendungan besar
yang memberi energi listrik untuk Jawa dan Bali
sebesar 1.888 megawatt, dan air irigasi untuk Jakarta
dan Jawa Barat utara. Bendungan-bendungan itu,