Page 37 - MEDIKA 2018
P. 37
Berbagai jenis polutan kimiawi seperti Merkuri,
Coliform, Besi, Mangan, Timbal, Sulfur, dan Klor pun
ikut dibuang ke Citarum. Hasil uji klinis Balai Besar
Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung
pada air dan ikan, ditemukan berbagai zat yang
berbahaya, seperti Merkuri, Coliform, Besi, Mangan,
Timbal, Sulfur, dan Klor. Zat kimia tersebut sangat
berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia.
Zat kimia di Sungai Citarum dibawa oleh limbah cair
Bank Dunia menyatakan Citarum sebagai sungai yang dibuang pabrik tanpa melalui proses pengolahan
terkotor di dunia, satu dekade yang lalu. Hingga kini, air limbah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat
julukan tersebut masih digunakan untuk mendata sebanyak 90 persen dari 3.236 industri tekstil
menggambarkan Citarum. Julukan ini digunakan oleh di sepanjang Sungai Citarum tidak memiliki Instalasi
media dan pemerhati lingkungan untuk Pengolahan Air Limbah (IPAL), yang kemudian
mendeskripsikan Citarum. Tingkat limbah bervariasi membuang limbahnya ke aliran sungai. Tercatat 340
tergantung pada bagaimana polusi diukur dalam ribu ton limbah cair dibuang ke Sungai Citarum setiap
setahun. Namun, Citarum sangat berbahaya harinya yang mengakibatkan airnya berwarna-warni.
mengikuti standar mana pun. Penelitian sebelumnya Indah tapi sangat beracun.
menunjukkan bahwa sungai tersebut mengandung
Parahnya lagi, ditemukan berbagai bakteri berbahaya.
bahan kimia beracun yang mengkhawatirkan. Seribu
Selain bakteri E-Coli yang berasal dari tinja manusia
kali lipat lebih tinggi dari batas air minum aman yang
dan kotoran ternak, uji laboratorium juga menemukan
ditetapkan Amerika Serikat.
bakteri yang sangat berbahaya, yaitu Pseudomonas
Sekitar 3200 lebih pabrik yang berdiri di sepanjang Aeroginosa yang bila menginfeksi manusia bisa
aliran sungai dan anak sungai Citarum. Dampaknya, menimbulkan penyakit meningitis, radang selaput
kurang lebih 280 ton limbah industri dibuang ke sungai mata, dan radang saluran kemih. Keberadaan bakteri
setiap hari, 100 ton tinja atau kotoran manusia, ini cukup mengherankan karena biasanya bakteri
ditambah lagi banyak warga yang juga membuang tersebut beredar di lingkungan rumah sakit. Bakteri itu
sampah rumah tangga ke Citarum. Pabrik biasanya diduga dibawa limbah medis yang dibuang ke Sungai
langsung membuang limbah dengan pewarna kimia Citarum. Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
yang digunakan dalam tekstil ke sungai, sehingga (BBWSC) menemukan limbah medis yang dibuang ke
menimbulkan bau busuk yang luar biasa. Beberapa Sungai Citarum, antara lain berupa kantong darah HIV
pabrik di sana memiliki sistem pembuangan limbah. Aids, potongan tubuh manusia, dan alat medis bekas
Namun, itu tidak berjalan dengan baik karena pakai.
dijadikan formalitas semata.

