Page 39 - MEDIKA 2018
P. 39

Waktu Terbaik Terkabulnya Do’a                         aku baca?”. Beliau menjawab, “Bacalah, “Allôhumma
                                                               innaka  ‘afuwwun  tuhibbul  ‘afwa  fa’fu  ‘annî  (Ya  Allah
                                                               sesungguhnya  Engkau  Maha  Pemaaf  dan  mencintai
                                                               maaf.  Maka  maafkanlah  aku)”.  HR.  Tirmdiziy  dan
                                                               beliau menyatakan hadits ini hasan sahih.


                                                               2.  Ketika  terbangun  di  malam  hari  dan  membaca
                                                               doa sesuai tuntunan













     Do’a adalah salah satu bentuk ikhtiar untuk meminta
     sesuatu  pada  Allah  SWT,  juga  sebagai  bentuk
     kerendahan diri manusia di hadapan Sang Pencipta.
     Sehingga  orang  yang  tidak  mau  berdoa,  dianggap
     sombong  dalam  Islam  karena  merasa  mampu
     melakukan     dan    meraih    segalanya    sendirian.
     Sedangkan  sifat  sombong  di  dalam  Islam  sangat
     dilarang.    Untuk  itulah,  Islam  sangat  menganjurkan
     untuk  berdoa.  Namun  ada  beberapa  waktu  spesial
     yang dijanjikan Allah ta’ala, bahwa berdoa saat itu akan
     lebih  berpeluang  untuk  dikabulkan.  Yaitu  sebagai     Dari  ‘Ubadah  bin  ash-Shamit  radhiyallahu  ‘anhu,
     berikut:                                                  bahwasanya  Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi  wasallam
                                                               bersabda,
     1. Di malam lailatul qadar                                “Barang  siapa  yang  terbangun  di  malam  hari,
                                                               kemudian dia membaca “Lâ ilâha illallôh wahdahu lâ
                                                               syarîka lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alâ
                                                               kulli syai’in qodîr. Alhamdulillâh, wa subhânallôh, wa lâ
                                                               ilâha illallôh, wallôhu akbar, wa lâ haula wa lâ quwwata
                                                               illâ  billâh  (Tidak  ada  yang  berhak  disembah  kecuali
                                                               Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-
                                                               Nya lah kekuasaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas
                                                               segala  sesuatu.  Segala  puji  bagi  Allah.  Maha  suci
                                                               Allah.  Tidak  ada  yang  berhak  disembah  melainkan
                                                               Allah. Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan
                                                               kecuali dari Allah)”. Lalu dia berkata, “Ya Allah ampuni
                                                               aku” atau berdoa; niscaya akan dikabulkan. Dan bila
                                                               dia berwudhu lalu menunaikan shalat, maka shalatnya

                                                               akan diterima”. HR. Bukhari.
     Aisyah  radhiyallahu  ‘anha  menuturkan,  “Aku  pernah
     bertanya  kepada  Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi
     wasallam,  “Wahai  Rasulullah,  bila  aku  mengetahui
     kapan lailatul qadr tiba, doa apakah yang seyogyanya
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43