Page 14 - Modul-PAK_SD-Kelas-1-3_Classical_Nur Savitri_TUGAS2
P. 14
MENGAPA PERLU PENDIDIKAN ANTIKORUPSI?
Hari-hari ini kita menyaksikan berita jalan pintas, arogan, inkonsisten, dan
tentang tindak pidana korupsi dan rupa-rupa perilaku tak pantas lainnya
perilaku koruptif di mana-mana. Ter- kian menyesakkan dada, kita sadar
jadi di hampir semua daerah di Tanah budaya antikorupsi kita menghilang.
Air, di semua level, dan di semua segi Kemanakah budaya antikorupsi kita?
kehidupan dengan beragam jenis,
modus, dan kompleksitas. Perilaku Di satu sisi Bangsa kita memiliki
koruptif telah merasuki semua elemen kelemahan perilaku yang diwariskan
bangsa. Padahal kita semua tahu bah- sebagai hasil penjajahan. Sejak lama
wa korupsi adalah perilaku yang tidak kita sadari kelemahan ini. Mental
bermoral. Sebuah ironi. menerabas, tidak menghargai waktu,
meremehkan mutu, tidak percaya diri,
Muara dari persoalan korupsi adalah dan banyak lagi.
hilangnya nilai-nilai antikorupsi (jujur,
peduli, mandiri, disiplin, tanggung- Sementara di sisi lain, dunia pendidi-
jawab, kerja keras, sederhana, berani, kan yang diharapkan menjadi penguat
adil) dari dalam diri individu. budaya antikorupsi makin dirasakan
tidak konsisten dalam menjalankan
Ketika hari-hari ini kita menyaksi- fungsinya. Proses pendidikan seperti
kan kasus-kasus korupsi kian marak,
meluas dan beragam, serta perilaku mementingkan penguasaan pengeta-
huan semata ketimbang membiasa-
saling tidak percaya, saling menyalah-
kan, lepas tanggungjawab, mencari
KELEMAHAN PERILAKU Perilaku koruptif di-
• mentalitas yang meremehkan mutu; anggap biasa. Marak
• mentalitas yang suka menerabas (in- di semua segi kehidu-
stan); pan dalam beragam
• tidak percaya pada diri sendiri; modus
• tidak berdisiplin murni;
• mentalitas yang suka mengabaikan
tanggung jawab”.
Koentjaraningrat (1974)
• mempunyai penampilan yang berbeda
di depan dan belakang.
• segan dan enggan bertanggung- Perlu Budaya
jawab atas perbuatannya, putusannya,
kelakuannya, pikirannya, dan sebagain- Baru Antikorupsi
ya. yang dimotori
• jiwa feodalistik. oleh sekolah.
Mochtar Lubis (1978)
2 Pendidikan Antikorupsi | Tingkat SD/MI Kelas 1-3