Page 7 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 7

SAMBUTAN

 Direktur Jenderal Kebudayaan








 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,  Saya menyambut baik penerbitan buku ini sebagai usaha nyata dalam teladan bagi generasi penerus
                   bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperkuat karakter bangsa di masa kini dan

 Sejak awal bangsa kita memiliki tradisi pendidikan sendiri yang dikelola oleh masyarakat atau   masa mendatang.
 komunitas yang dipengaruhi oleh adat istiadat, tradisi, budaya, agama, dan kepercayaannya masing-
 masing. Kemudian setelah kedatangan bangsa Eropa, sistem pendidikan mengalami pergeseran.   Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
 Salah satu tujuan penerapan pendidikan oleh pemerintah kolonial adalah menyebarkan agama
 dan  ideologi kolonial  yang  didasarkan  pada  politik  etis.  Produk sistem  pendidikan  ini justru
 menghasilkan pencerahan bagi pemuda bumiputera (elit baru) sehingga dapat menyusun kekuatan
 untuk memerdekakan bangsanya, berbalik dari tujuan pendidikan kolonial (mengabdi untuk   Direktur Jenderal Kebudayaan
 kepentingan kolonial).
                   Hilmar Farid

 Dari catatan sejarah tersebut dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah pokok utama bagi kemajuan
 sebuah  bangsa.  Kemajuan  sebuah  bangsa  sejalan  dengan  kemajuan  pendidikan  dan  kebudayaan
 rakyatnya. Bangsa Indonesia dapat lepas dari penjajahan juga berkat perjuangan rakyatnya yang
 terdidik dan berkarakter dalam memperjuangkan bangsanya. Pendidikan dan kebudayaan sangat
 penting dalam proses pembangunan bangsa dan negara dalam menuju arah kemajuan.


 Ki Hajar Dewantara dalam pendiriannya mengatakan bahwa pendidikan nasional harus berdasarkan
 kepada kebudayaan nasional atau berorientasi kepada kebudayaan sendiri dengan tujuan
 mengangkat derajat rakyat, berdaya guna bagi negara dan bahkan juga bagi bangsa-bangsa lain
 untuk kemuliaan segenap manusia di dunia. Sejarah kemudian mencatat bagaimana perjuangan Ki
 Hajar Dewantara di masa pemerintahan kolonial Belanda dalam memajukan pendidikan bagi kaum
 bumiputera lewat Taman Siswa yang didirikannya. Kendati harus menghadapi berbagai tantangan,
 Taman Siswa mampu menjadi pelopor dalam memajukan pendidikan kaum bumiputera yang tidak
 mendapatkan pendidikan dari Pemerintah kolonial Belanda.


 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan mengamanatkan negara
 untuk memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia. Sudah sepatutnya kemajuan kebudayaan
 selaras dengan kemajuan pendidikan. Sebagaimana payung hukum legal formal pertama di bidang
 pendidikan yaitu Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan
 Pengajaran di Sekolah untuk Seluruh Indonesia. Undang-undang tersebut menyatakan khususnya
 pada bab III pasal 4 bahwa “Pendidikan dan Pengajaran berdasar atas asas-asas yang termaktub dalam
 Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan atas Kebudayaan Kebangsaan
 Indonesia”. Dari undang-undang tersebut terlihat bahwa kebudayaan telah mendapat perhatian
 pemerintah sejak awal kemerdekaan dan mengintegrasikan kebudayaan ke dalam pendidikan. Dan
 buku ini memberikan gambaran kepada kita mengenai dinamika perjuangan dan tantangan para
 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan.




 Iv  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  v
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12