Page 7 - E-Modul Pelabuhan Udara (Aktualisasi-Dinda Sekar Selni Prawardani, S.T.,M.T)
P. 7

1.2. Klasifikasi Pelabuhan Udara


               Bandar  udara,  sebagai  fasilitas  vital  dalam  transportasi  udara,  memiliki  beragam  jenis  dan  klasifikasi
               berdasarkan  fungsi,  ukuran,  dan  kapasitas  pelayanannya.  Secara  umum,  bandar  udara  dapat
               dikategorikan sebagai berikut:
               1. Berdasarkan Kepemilikan dan Penggunaan:
               •  Bandar Udara Umum: Digunakan untuk melayani kepentingan publik secara luas, baik penerbangan
                  domestik maupun internasional. Contoh: Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
               •  Bandar Udara Khusus: Milik dan dioperasikan oleh entitas tertentu (misalnya, perusahaan, militer)
                  untuk kepentingan sendiri. Contoh: Pangkalan Udara TNI AU.

               2. Berdasarkan Rute Penerbangan:
               •  Bandar Udara Domestik: Melayani penerbangan dalam negeri.

               •  Bandar udara Internasional: Melayani penerbangan domestik dan internasional.

               3. Berdasarkan Hierarki Jaringan:
               •  Bandar Udara Pengumpul (Hub): Merupakan pusat utama dalam jaringan penerbangan, melayani
                  banyak rute penerbangan dan menghubungkan berbagai kota. Biasanya memiliki fasilitas yang lebih
                  lengkap dan kapasitas yang besar.

               •  Bandar Udara Pengumpan (Spoke):
                  Bandar udara yang lebih kecil dan berfungsi sebagai titik penghubung antara daerah-daerah dengan
                  bandar udara pengumpul. Sebagai contoh:
                  a.  Bandar  Udara  Hang  Nadim,  Batam,  merupakan  bandar  udara  umum  yang  digunakan
                    sebagai bandar udara internasional dan sesuai hierarkinya berperan sebagai bandar udara
                    pengumpul (hub).
                  b.  Bandar  Udara  Ligaligo  Bua,  Palopo,  merupakan  bandar  udara  umum  yang  digunakan
                    sebagai  bandar  udara  domestik  dan  sesuai  hierarkinya  berperan  sebagai  bandar  udara
                    pengumpan (spoke) wilayah sekitarnya.
               4. Berdasarkan Ukuran dan Kapasitas:
                  Klasifikasi  berdasarkan  ukuran  dan  kapasitas  biasanya  menggunakan  kode-kode  acuan  yang  telah
                  ditetapkan  oleh  organisasi  penerbangan  internasional  seperti  ICAO  (International  Civil  Aviation
                  Organization) dan FAA (Federal Aviation Administration). Kode-kode ini mempertimbangkan panjang
                  landasan pacu, bentang sayap pesawat yang dapat dilayani, dan faktor-faktor lainnya.

                                       Tabel 1.1 : Kode-kode Acuan Aerodrome    ( ICAO )

                            Unsur Kode 1                                  Unsur kode 2
                    No        Panjang Runway         Huruf    Bentang Sayap            Bentang roda
                   kode             ( L )            kode           ( B )          Pendaratan utama luar
                     1             L < 800 m           A           < 15 m                  < 4,5 m
                     2         800 m < L < 1200 m      B        15 m < B < 24 m         4,5 m < B < 6 m
                     3         800 m < L < 1200 m      C        24 m < B < 36 m          6 m < B < 9 m
                     4            L > 1800 m           D        36 m < L < 52 m          9 m < L < 14 m
                                                        E       52 m < L < 65 m          9 m < L < 14 m





                                                                                                   Halaman 3
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12