Page 66 - E-MODUL IKATAN KIMIA-KELAS 10._Neat
P. 66
IKATAN KIMIA
a. Gaya Imbas (gaya dipol-dipol terinduksi)
Gaya imbas terjadi bila terdapat molekul dengan dipol permanen,
berinteraksi dengan molekul dipol sesaat. Adanya molekul-molekul polar
dengan dipol permanen akan menyebabkan imbasan dari kutub moleku polar
kepada molekul nonpolar, sehingga elektron-elektron dari molekul nonpolar
tersebut mengumpul pada salah satu sisi molekul (terdorong atau tertarik),
yang menimbulkan terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar tersebut.
Terjadinya dipol sesaat akan berakibat adanya gaya tarik-menarik
antar dipol tersebut yang menghasilkan gaya imbas. Gaya imbas juga
memberikan andil yang kecil terhadap keseluruhan gaya Van Der Waals.
Gambar 28. Jarak antar molekul yang berjauhan mengakibatkan molekul nonpolar
(O 2 ) belum menjadi imbas, tetapi bila sudah dekat akan terjadi imbasan. Molekul polar (H 2 O)
mempunyai dipol permanen. Akibat terimbas, molekul nonpolar (O 2 ) akan menjadi dipol
permanen.
b. Gaya Dispersi (gaya London)
Gaya London adalah gaya tarik menarik antarmolekul nonpolar yang
lemah akibat terbentuknya dipol sesaat karena adanya aliran elektron. Suatu
getaran dalam sebuah molekul mengimbas (menginduksi) suatu geseran
elektron-elektron suatu molekul disebelahnya. Jadi urutannya molekul
polarisasi → gaya London. Contoh: Br 2, I 2, dan H 2.
Dipol-dipol yang berlawanan ini saling berikatan, walau sifatnya lemah.
Adanya gaya-gaya ini terutama terdapat pada molekul-molekul nonpolar yang
dikemukakan pertama kalinya oleh Fritz London. Perhatikan gambar berikut:
Setiap atom helium mempunyai sepasang elektron. Apabila pasangan
elektron tersebut dalam peredarannya berada pada bagian kiri bola atom,
maka bagian kiri atom tersebut menjadi lebih negatif terhadap bagian kanan
yang lebih positif. Akan tetapi karena pasangan elektron selalu beredar maka
dipol tadi tidak tetap, selalu berpindah-pindah (bersifat sesaat). Polarisasi
55