Page 22 - E- MODUL HIKAYAT
P. 22

Tersebutlah  perkataan  negeri  Indrapuri.  Berma  Raja,  nenek  Rawana,
                       sudah  mangkat.  Yang  menjadi  raja  ialah  Badanul,  anaknya  yang  sulung.
                       Sesudahnya Citra-Baha mempunyai tiga orang putra, seorang bernama Kamba
                       Kama,  seorang  bernama  (Vibhishana)  Bibusanam,  dan  seorang  lagi  anak
                       perempuan,  Sura  Pandaki  namanya.  Sesudah  Citra-Baha,  Naranda  adik  Jama
                       Mantri, anak Badanul menjadi raja. Sesudahnya Mantri Sakhsah naik kerajaan.
                             Maharaja  Balikasa,  raja  Biruhasa  Purwa,  bersiap-siap  untuk  melanggar
                       negeri  Indrapuri,  karena  negerinya  pernah  dikalahkan  oleh  Citra-Baha  dan
                       ayahnya  dibunuh oleh Citra-Baha  juga. Seorang raksasa  yang sakti  dikirim ke
                       negeri  Indrapuri.  Banyak  rakyat  dan  menteri  Indrapuri  yang  dibunuh  oleh
                       raksasa itu. Terjadilah peperangan antara Maharaja Balikasa dan Mantri Sakhsa.
                       Rawana  pun  tetaplah  dalam  kerajaan  di  Langkapuri.  Jama  Mantri  menjadi
                       mangkubumi, Kamba Kama menjadi penghulu hulubalang, Bibusanam menjadi
                       penghulu ahli nujumm, sastrawan dan alim mualim. Barga Singa, anak Rawana
                       menjadi  seorang menafahus (memeriksa,  menguasai (?)) seluruh dunia  (Cerita
                       tentang masa muda Rawana ini hanya terdapat dalam versi Shellabear).
                             Dasarata  Maharaja,  seorang  raja  yang  gagah,  pahlawan  di  negeri  Isafa,
                       tidak mempunyai putra. Atas nasihat seorang Brahmana baginda mengadakan
                       upacara  pemujaan  Homam.  Tidak  lama  kemudian  kedua  permaisuri  baginda
                       pun  hamillah  (Dalam  Shellabear  karena  memakan  biji  geliga  yang  diberikan
                       oleh  seorang  Brahmana).  Mandudari,  putri  yang  lahir  dari  buluh  betung
                       beranakkan Rama dan Laksmana. Baliadari, beranakkan Bardan, Citradan, dan
                       seorang  anak  perempuan  Kikewi  Dewi  namanya  (Anak  perempuan  ini  tak
                       disebut dalam Shellabear).
                             Sri Rama adalah seorang anak raja yang terlalu elok parasnya dan gagah
                       berani,  tetapi  nakal.  Karena  kenakalannya  itu,  sekalian  menteri  lebih  senang
                       kalau  anak  Baliadari,  Baradan  atau  Citradan  yang  dirajakan  dalam  negeri.
                       Dasarata  sendiri  juga  pernah  dua  kali  berjanji  akan  merajakan  anak-anak
                       Baliadari dalam negeri, karena jasa-jasa gundiknya ini.
                             Rawana  mendengar  bahwa  Dasarata  sudah  memperistri  seorang  putri
                       yang  sangat  elok  parasnya.  Timbul  keinginan  untuk  memilikinya  (putri  itu).
                       Rawana  lalu  datang  dan  meminta  putri  itu  kepada  Dasarata.  Dasarata  tidak
                       keberatan.  Mandudari  segera  diberitahu  hal  ini.  Mandudari  masuk  ke  suatu
                       bilik.  Tidak  lama  kemudian  keluarlah  seorang  putri  yang  serupa  dengan
                       Mandudari,  Mandudaki  namanya.  Putri  itu  lalu  dibawa  pulang  oleh  Rawana.
                       Seketika itu juga keluarlah Mandudari dari biliknya dan menjelaskan apa yang
                       sudah terjadi. Putri yang dibawa Rawana bukanlah dirinya sendiri, melainkan
                       putri  yang  dijadikannya  dari  memuja  daki.  Dasarata  sangat  gembira,  sebab
                       istrinya  tetap  ada.  Di  samping  itu,  ia  meminta  seorang  perempuan  tua
                       membawanya  ke  istana  Rawana.  Pada  malam  hari  ia  meniduri  putri  itu  dan
                       dengan demikian menjadi ayah, dari anak Rawana.
                             Setelah  beberapa  lamanya,  Mandudaki  pun  hamillah  dan  melahirkan
                       seorang  putri  yang  sangat  elok  parasnya.  Putri  itu  ialah  Sita  Dewi.  Menurut
                       ramalan ahli nujum, suami Sita Dewilah kelak yang akan membunuh Rawana.
                       Rawana amat murka, mau rasanya membunuh Sita  Dewi ketika itu juga. Atas
                       rayuan Mandudaki, Sita Dewi ditaruh dalam peti besi dan dihanyutkan ke laut.
                             Sekali peristiwa Maharesi Kali, raja negeri Darwati Purwa, bertapa di laut
                       dan  mendapatkan  peti  besi  yang  dihanyutkan  oleh  Rawana.  Sita  Dewi
                       diselamatkannya dan dipelihara dengan baik.


                                                          Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X |              21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27