Page 4 - eModul SPEOS
P. 4
bingung dan akhirnya memilih alternative lain dengan memberikan susu formula
(Haryono, 2014).
Secara fisiologis, segera setelah melahirkan payudara akan memproduksi ASI
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya. Namun kadang terdapat beberapa
kasus yaitu produksi ASI yang lambat dan kurang sehingga ibu merasa tidak
mampu memberikan ASI pada bayinya dengan cukup. Kondisi ini menyebabkan
ibu menyusui cepat merasa tegang dan tidak percaya diri. Padahal keadaan seperti
itu akan menjadi sebuah lingkaran setan yang menghambat pengeluaran ASI
selanjutnya. Produksi ASI dimulai dari hisapan mulut bayi pada putting susu ibu
agar merangsang kelenjar pituitary/hypofise anterior memproduksi hormon
prolactin, hormon utama yang mengandalkan pengeluaran ASI. Proses keluarnya
ASI tergantung pada Let Down Refleks (LDR), hisapan putting susu juga
merangsang kelenjar pituitary posterior untuk menghasilkan hormon oksitosin
sehingga dapat merangsang serabut otot halus dalam dinding saluran susu agar ASI
mengalir secara lancar.
Berbagai penelitian yang telah dilakukan di Indonesia untuk memperlancar
produksi ASI diantaranya adalah metode Pijat Oksitosin, Teknik Marmet, Kompres
Hangat, Massage Rolling (punggung), Breast Care, tetapi karena keterbatasan
informasi di layanan kesehatan tentang prosedur maka metode ini hanya dikenal
tetapi jarang diberikan oleh tenaga kesehatan sebagai care giver kepada pasien
(Mas’adah, 2013). Penelitian Wulandari, P (2015) di Semarang menemukan bahwa
pijat stimulasi oksitosin mengaktifkan let down refleks sehingga produksi ASI
meningkat (Wulandari, Arifianto, & Fajrin, 2015).
Let Down Refleks (LDR) dipengaruhi oleh suasana hati ibu menyusui. Ketika
ibu merasa tenang, nyaman, dan rileks maka pengeluaran hormon prolaktin dan
oksitosin akan lancar. Sebaliknya kondisi psikologis ibu yang stress, gelisah,
kurang percaya diri, takut, nyeri dan cemas akan menghambat pengeluaran hormon
tersebut. Salah satu upaya agar LDR terjadi dengan baik maka perlu dilakukan
stimulasi pengeluaran hormone dengan melakukan metode SPEOS (Stimulasi Pijat
Endorphin, Oksitosin, dan Sugestif).
Metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin, Oksitosin, dan Sugestif)
merupakan metode yang dapat memperlancar proses laktasi dan upaya dalam
mendukung proses pemberian ASI eksklusif. Dalam metode ini terdapat
2