Page 8 - eModul SPEOS
P. 8
Rangsangan isapan bayi melalui serabut syaraf memacu hipofise posterior
untuk melepas hormon oksitosin dalam darah. Oksitosin memacu sel-sel
myoepithel yang mengelilingi alveoli dan duktuli untuk berkontraksi, sehingga
mengalirkan ASI dari alveoli ke duktuli menuju sinus dan puting. Dengan demikian
sering menyusui penting untuk pengosongan payudara agar tidak terjadi
engorgement (payudara bengkak), tetapi justru memperlancar pengaliran ASI.
Beberapa titik-titik yang dapat memperlancar ASI diantaranya tiga titik di
payudara yakni titik di atas putting, titik tepat pada putting, dan titik di bawah
putting serta titik di punggung yang segaris dengan payudara.
Langkah-langkah melakukan pijat ASI dengan metode oksitosin sebagai
berikut (Depkes RI, 2012) :
a. Melepaskan baju ibu bagian atas.
b. Ibu miring ke kanan maupun ke kiri, lalu memeluk bantal, namun ada dua posisi
alternatif, yaitu: boleh telungkup di meja atau sandaran kursi.
c. Memasang handuk.
a. Melumuri kedua telapak tangan dengan minyak atau baby oil atau virgin coconut
oil (VCO).
d. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua
kepala tangan, dengan ibu jari menunjuk ke depan. Area tulang belakang leher,
cari daerah dengan tulang yang paling menonjol, yang disebut processus
spinosus/cervical vertebrae 7.
e. Dari titik penonjolan tulang, turun sedikit ke bawah kurang lebih 1-2 jari dan
dari titik tersebut, geser lagi ke kanan dan kiri masing-masing 1-2 jari. Mulailah
lakukan pijatan dengan menekan kuat-kuat kedua sisi tulang belakang
membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jarinya
memutar perlahan-lahan ke arah bawah sampai ke batas garis bra. Jika terus
dilakukan pijatan sampai pinggang juga boleh. Tapi menurut penelitian, titik
untuk merangsang oksitosin hanya sampai batas itu.
f. Mengulangi pemijatan hingga 2-3 kali.
6