Page 64 - Modul Elektronik Kapten Ilyas
P. 64
Mundurnya pasukan Mochtar diikuti oleh pasukan Belanda.
Tembakan terus dilakukan oleh pasukan Belanda dari segala sudut
arah. Kompi Kyai Ilyas merasa terkepung dan kalang kabut menghadapi
pasukan Belanda yang besar. Namun, Kyai Ilyas terus berjuang melawan
pasukan Belanda. Kyai Ilyas dengan tekad yang kuat dan berani
melawan pasukan Belanda dan berhasil merebut senjata pasukan
Belanda yang berhasil ditembaknya. Melihat hal ini pasukan Belanda
geram dan memberondong tembakan ke arah Kyai Ilyas. Kyai Ilyas pun
terjatuh karena paha kanan dan pusarnya terluka parah. Pasukan Kyai
Ilyas pun terus melakukan perlawanan dan melindungi Kyai Ilyas.
Tetapi, Kyai Ilyas telah terkapar di tanah dan didetik-detik terakhirnya
menyampaikan pesan kepada seluruh anggotanya untuk terus melawan
musuh-musuhnya. Dan beliau menyerahkan tanggung jawab pasukan
kepada Letnan dua Anas Zaeni. Tak lama kemudian Kyai Ilyas
mengucapkan dua kalimat syahadat lalu meninggal dunia di medan
pertempuran (Fadholi, 1986;49-50).
Jenazah Kyai Ilyas
disembunyikan dengan ditutupi
dedaunan. Pasukan gerilyawan
terus melakukan penyerangan
hingga sore hari. Pasukan belanda
akhirnya mengundurkan diri
dengan membawa mayat-mayat
pasukannya. Sedangkan jenazah
Kyai Ilyas akan dimakamkan di
Desa Ledok dengan melakukan
Gambar 2. 11 Makam Kapten Kyai Ilyas upacara yang dipimpin oleh Kyai
Sumber: doc Rama
Suja’i. Untuk menghormati dan
64 | M o d u l P e r a n a n K a p t e n I l y a s L u m a j a n g