Page 18 - E-Modul Maria Teresa
P. 18
di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu karang juga
ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.
Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dilihat dari luasnya, tetapi
juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.
Keanekaragaman hayati terumbu karang di Indonesia meliputi 2.500 jenis
ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang.
Adapun manfaatnya sebagai berikut.
1) Bidang ekonomi, yaitu sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek
wisata bahari.
2) Bidang ekologi, yaitu mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat
berakibat terjadinya abrasi.
3) Bidang sosial ekonomi, yaitu sebagai sumber perikanan yang dapat
meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat
menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan
penduduk sekitar objek wisata tersebut.
d. Potensi Energi Laut
Energi laut ini diperoleh dari gelombang laut, pasang surut, Ocean Thermal
Energy Conversion (OTEC), dan angin. Lima sumber energi laut tersebut
memberikan manfaat, yaitu menghasilkan energi listrik yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Adanya OTEC selain
menghasilkan listrik juga menghasilkan hidrogen, AC, lithium, dan
dimanfaatkan dalam industri perikanan.
e. Potensi Pariwisata Bahari
Kepulauan dan laut yang luas di Indonesia berpotensi sebagai potensi
pariwisata bahari. Wisata bahari merupakan salah satu program unggulan dan
prioritas dalam pembangunan kepariwisataan nasional, dengan arah
pengembangan yang terdiri dari pengenalan destinasi selam dan selancar
(surfing), cruise, serta mendukung kampanye pelestarian lingkungan bahari.
dan peningkatan wisata budaya bahari. Oleh karena itu, Indonesia menjadi
jantung dari segitiga karang dunia yang terdiri dari beberapa negara antara lain
Indonesia, Malaysia, Timor Leste, Philipina, Papua Nuigini, dan Solomon.
Sekretariat segitiga karang dunia berada di Indonesia dan ditempatkan di
Manado. Dalam upaya mencapai target 20 juta kunjungan wisata mancanegara
di tahun 2019, dan sejalan dengan komitmen kabinet kerja dalam bidang
kemaritiman, Kementerian Pariwisata berkomitmen untuk mengembangkan
pariwisata bahari yang sejalan dengan rencana pengembangan poros tol laut di
Indonesia. Kementerian Pariwisata sesuai dengan RIPPARNAS telah
menetapkan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) yang berbasis
bahari, sehingga kerjasama antar sektor di tingkat pusat dan provinsi menjadi
strategi di dalam pengembangan destinasi bahari. Adapun beberapa wilayah di
Indonesia yang menjadi potensi wisata bahari antara lain Taman Nasional
Komodo, Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat, dan Sabang di Sumatra
Utara.
f. Potensi Geopolitik
Indonesia memiliki posisi strategis, yaitu sebagai penghubung Negara-
negara maju terutama dalam bidang ekonomi perdagangan. Posisi geopolitik
strategis tersebut memberikan peluang Indonesia sebagai jalur ekonomi.
Modul Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia
17