Page 15 - E-Modul Maria Teresa
P. 15
ekonomi tahun 1932. Selanjutnya pada tahun 1941 produksi mencapai
puncaknya, yaitu sebesar 53.372 metrik ton.
Pada zaman pendudukan Jepang produksi mengalami penurunan pada
titik terendah. Peristiwa itu terjadi ketika Jepang mengalami kekalahan
pada tahun 1945 dengan jumlah penurunan mencapai 1050 metrik ron.
Setelah zaman Orde Baru produksi timah berangsur meningkat.
4) Tembaga
Pertambangan tembaga yang menjadi andalan Indonesia sebagai berikut.
a) Lapangan Grasberg. Merupakan andalan utama Freeport Indonesia saat
ini dan masa mendatang. Potensi yang dimilikinya mencapai 2,5 miliar
ton. Kandungan tersebut terdiri atas tembaga, emas, dan perak.
Semuanya terdapat di wilayah Freeport, yaitu sebuah perusahaan
Amerika Serikat.
Sulawesi Utara terdiri atas beberapa daerah, seperti Sungai Mak,
Cabang Kiri, dan Tapadaa atau Tomboiliato di Gorontalo, Wilayah ini
diperkirakan mengandung 100 juta ton bijih tembaga yang bercampur
dengan emas.
Gambar 13 penambangan di wilayah Freeport, Papua
Sumber: asiatoday.id
b) Daerah Gunung Limbung, Jawa Barat. Cadangan diperkirakan
mencapai 5-6 juta ton termasuk dalam urat-urat bijihnya. Kandungan
tersebut bercampur dengan timah hitam dan seng.
5) Aspal
Aspal alam di Indonesia hanya terdapat di pulau Buton, Sulawesi
Tenggara. Penyelidikan pertama dilakukan pada tahun 1909. Di seluruh
Pulau Buton terdapat 19 lapangan aspal besar dan kecil. Lokasi
penyebaran aspal di Kabupaten Buton dan Kabupaten Muna (Sulawesi
Tenggara). Luas areal pertambangan aspal di kedua kabupaten itu sebesar
13.003,67 hektar dengan jumlah cadangan potensi atau deposit mencapai
680.747.000 ton.
Modul Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia
14