Page 63 - E-MODUL SISTEM PENCERNAAN DISCOVERY MODIFIED INQUIRY ADELA SAMHORIASTI KOMPRE
P. 63
Duodenum menerima kim asam dari lambung, enzim pencernaan dan bikarbonat dari
pankreas, dan empedu dari hati dan kantong empedu. Enzim dalam cairan pankreas mencerna
molekul makanan yang lebih besar menjadi fragmen yang lebih kecil. Pencernaan ini terjadi
terutama di duodenum dan jejunum. Dinding epitel usus halus ditutupi dengan tonjolan-
tonjolan kecil seperti jari yang disebut vili. Setiap sel epitel yang melapisi vili ditutupi pada
permukaan apikalnya (sisi yang menghadap lumen) oleh banyak lipatan membran plasma
yang membentuk perluasan sitoplasma yang disebut mikrovili. Ini sangat kecil dan dapat
dilihat dengan jelas hanya dengan mikroskop elektron. Di bawah mikroskop cahaya,
mikrovili menyerupai bulu sikat, dan karena alasan itu dinding epitel usus halus juga disebut
batas sikat. Vili dan mikrovili sangat meningkatkan luas permukaan usus halus, pada
manusia, luas permukaan ini adalah 300 m², lebih besar dari lapangan tenis! Di permukaan
yang luas inilah produk pencernaan diserap (Johnson dkk.,2017).
Di dalam jejunum juga terjadi pencernaan enzimatis yang merupakan kelanjutan kerja
pencernaan usus dua belas jari yang belum tuntas. Enzim-enzim pencernaannya dihasilkan
oleh dinding jejunum sendiri. Enzim-enzim yang dihasilkan, antara lain disakaridase
(maltase, laktase, sukrase), aminopeptidase, dipeptidase, dan enterokinase. Maltase akan
memecah maltosa menjadi dua molekul glukosa. Sukrase memecah sukrosa menjadi glukosa
dan fruktosa. Laktase akan memecah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa. Dipeptidase dan
aminopeptidase akan memecah dipeptida asam amino. Adapun enterokinase berfungsi untuk
mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin (Johnson dkk.,2017).
Ileum membentuk 3,6 m terakhir, atau 60% dari usus halus pascaduodenal. (panjang
yang diberikan di sini adalah untuk kadaver.) Ileum terutama menempati daerah hipogastrik
dan sebagian rongga panggul. Dibandingkan dengan jejunum, dindingnya lebih tipis, kurang
berotot, dan kurang vaskular, dan memiliki warna merah muda pucat. Lipatan melingkarnya
lebih kecil dan lebih jarang, dan tidak ada dari ujung distal. Di sisi yang berlawanan dari
perlekatan mesenterikanya, ileum memiliki nodul limfatik yang menonjol dalam kelompok
yang disebut bercak peyer, yang mudah terlihat dengan mata telanjang dan menjadi semakin
besar saat mendekati usus besar. Ujung usus halus adalah persimpangan ileocecal, tempat
ileum bergabung dengan sekum usus besar. Otot ileum menebal pada titik ini untuk
membentuk sfingter, katup ileosekal, yang menonjol ke dalam sekum dan mengatur jalannya
sisa makanan ke dalam usus besar. Jejunum dan ileum keduanya berada di dalam rongga
perut dan ditutupi oleh serosa, yang merupakan kelanjutan dari mesenterium terlipat yang
rumit yang menggantungkan usus halus dari dinding perut bagian dorsal (Saladin dkk.,2008).
Tiga puluh sentimeter pertama usus halus merupakan usus dua belas jari atau
duodenum. Di dalam duodenum bermuara getah-getah pencernaan yang berasal dari pankreas
dan hati. Di dalam duodenum, lemak akan diemulsikan oleh cairan empedu yang berasal dari
hati. Lemak yang telah diemulsikan ini selanjutnya akan dicerna oleh enzim lipase, yaitu
enzim pencerna lemak, yang dihasilkan oleh pankreas. Hasil pencernaan lemak adalah asam
lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol akan diserap oleh pembuluh limfa atau
pembuluh kil di dalam usus halus (Irnaningtyas dkk.,2013).
49

