Page 411 - Microsoft Word - Salinan PermenPANRB Sistem Manajemen Kinerja.docx
P. 411

- 267 -





          4.  Modul materi peningkatan kapasitas pengelola layanan penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG tersusun secara lengkap dan sesuai standar penyusunan modul ) mengintervensi Kinerja
            Utama Kepala Subdirektorat II nomor 3 yakni  “Semakin banyak pegawai dinas PU dan PTSP pemda kab/kota yang bisa melayani penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG secara cepat dan
            akurat”
          5.  Peserta peningkatan kapasitas memahami dan dapat mempraktekan materi yang disampaikan mengintervensi Kinerja Utama Kepala Subdirektorat II nomor 3 yakni  “Semakin banyak pegawai
            dinas PU dan PTSP pemda kab/kota yang bisa melayani penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG secara cepat dan akurat”
          6.  Peserta peningkatan kapasitas mendapatkan pelayanan yang memadai selama proses pelaksanaan peningkatan kapasitas mengintervensi Kinerja Utama Kepala Subdirektorat II nomor 3 yakni
            “Semakin banyak pegawai dinas PU dan PTSP pemda kab/kota yang bisa melayani penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui SIMBG secara cepat dan akurat”



          Dihitung dengan formula:

                               bobot nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi                        bobot nilai capaian kinerja utama pegawai
               Nilai tertimbang =  !                                     × nilai kinerja atasan yang diintervensi)  +  !                      × nilai kinerja utama pegawai )
                                                  100                                                                     100

          Berikut ilustrasi perhitungan nilai TERTIMBANG kepala subdirektorat II:

                   KINERJA UTAMA          NILAI KINERJA        METODE            RENCANA KINERJA         NILAI RENCANA KINERJA                  NILAI TERTIMBANG
                  ATASAN LANGSUNG        UTAMA ATASAN        CASCADING               UTAMA JF                   UTAMA JF
                 YANG DIINTERVENSI         LANGSUNG
                          1                          100      non - direct               1                                      80         	(80/100 × 	80) + (	20/100 × 	100)	= 			84
                          2                          100      non - direct               2                                     100        (80/100	 × 	100) + (	20/100	 × 	100)	= 	100
                          2                          100      non - direct               3                                     100        (80/100	 × 	100) + (	20/100	 × 	100)	= 	100
                          3                          100      non - direct               4                                      60         (80/100	 × 	60) + (	20/100	 × 	100) = 			68
                          3                          100      non - direct               5                                     120        (80/100	 × 	120) + (	20/100	 × 	100)	= 	116
                          3                          100      non - direct               6                                     100        (80/100	 × 	100) + (	20/100	 × 	100)	= 	100
   406   407   408   409   410   411   412   413   414   415   416