Page 56 - Laporan realisasi SKP An. Wildan Arif Y bulan JANUARI - FEBRUARI 2020
P. 56
1. Sehat jasmani, tidak berpenyakit menular, tidak sedang dalam keadaan sakit
yang memerlukan perawatan medis (rawat inap) atau cacat berat
2. Tidak sedang berurusan dengan aparat penegak hukum
3. Mampu beraktivitas untuk diri sendiri
4. Bersedia diasramakan
5. Bersedia mentaati Tata tertib dan peraturan-peraturan balai
6. Membawa surat pengantar/rujukan dari Instansi Pengirim atau Kepolisian.
Dengan melihat abstraksi peran dan fungsi balai sebagaimana teruraikan
diatas, maka salah satu unsur yang tidak bisa ditingalkan karena terkait dengan
pemberdayaan dalam arti luas adalah pemberian motivasi kepada warga binaan atau
penerima manfaat atau klien yang ada di Balai pelayanan dan rehabilitasi Sosial PMKS
Sidoarjo. Dalam pemberian motivasi sebagai upaya pemberdayaan yang dilakukan di
Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial PMKS Sidoarjo, maka bingkai yang banyak di
kembangkan terkait pemberian motivasi adalah Motivasi berprestasi.
Motivasi berprestasi adalah upaya pemberian dorongan kepada warga binaan
yang ada di balai untuk dapat melakukan usaha saha yang menjadi prestasi diri untuk
tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari keerfungsian diri secara individu maupun
sosial bermasyarakat.
Hasil penelitian tentang motivasi berprestasi menunjukkan pentingnya
menetapkan target atau standar keberhasilan. Penerima manfaat atau klien dengan
ciri-ciri motivasi berprestasi yang tinggi akan memiliki keinginan bekerja yang tinggi.
Penerima manfaat atau klien lebih mementingkan kepuasan pada saat target telah
tercapai dibandingkan imbalan atas kinerja tersebut. Imbalan dalam hal ini tidak harus
dalam bentuk finansial namun juga bisa pujian atau reward yang lain. Hal ini bukan
berarti mereka tidak mengharapkan imbalan, melainkan mereka menyukai tantangan.
Ada tiga macam kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu:
19