Page 190 - Profil PMKS Update 2014_Neat
P. 190

Profil Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2012


               serta  keswadayaan  masyarakat  sehingga  merupakan  satu  kesatuan  fungsional

               dalam wujud tata ruang fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya yang mampu
               menjamin  kelestarian  lingkungan  hidup  sejalan  dengan  semangat  demokrasi,
               otonomi  daerah,  dan  keterbukaan  dalam  tatanan  kehidupan  bermasyarakat,

               berbangsa, dan bernegara.

                      Pembangunan yang dilakukan pemerintah ternyata tidak saja menimbulkan
               hasil yang positif, tetapi  juga menimbulkan ekses negatif yaitu pertumbuhan dan

               pembangunan wilayah yang kurang memperhatikan kesimbangan bagi kepentingan
               masyarakat berpenghasilan rendah dan mengakibatkan kesulitan masyarakat untuk
               memperoleh rumah yang layak an terjangkau.


                      Menurut  UU  RI  Nomor  1  Tahun  2011  tentang  Perumahan  dan  Kawasan
               Permukiman,  rumah  adalah  bangunan  gedung  yang  berfungsi  sebagai  tempat
               tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat

               penghuninya,  serta  aset  bagi  pemiliknya.  Berdasarkan  UU  tersebut,  jelas
               disebutkan  bahwa  rumah  haruslah  sebagai  tempat  tinggal  layak  huni.  Namun
               demikian masih banyak ditemukan adanya rumah tangga  yang bertempat tinggal di

               rumah yang tidak layak huni.

                      Bab  ini  memberikan  gambaran  distribusi  rumah  tangga  yang  bertempat
               tinggal di rumah tidak layak huni, yang meliputi status penguasaan bangunan dan

               tanah tempat tinggal, fasilitas rumah tempat tinggal, dan sumber penerangan rumah
               tempat tnggal.



               9.1      Gambaran Umum Rumah Tidak Layak Huni

                      Pada  tahun  2012,  diperkirakan  ada  sebanyak  63,3  juta  rumah  tangga  di
               Indonesia.  Sebanyak  12,05  persen  rumah  tangga  mempunyai  luas  lantai  kurang
                         2
               dari 7,2 m , di perdesaan (10,81 persen) dan perkotaan (13,32 persen).Namun bila
               dilihat menurut bangunan fisik rumah, atap yang terbuat dari daun/lainnya sebesar
               2,92  persen,  dinding  yang  terbuat  dari  bambu/lainnya  sebesar  10,03  persen  dan

               yang berlantai tanah sebesar 8,55 persen. Gambaran kriteria rumah tidak layak huni
               tersebut dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 9.1 di bawah ini.








                                                                                                                                               Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni
                                       Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni
               | 162                                Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni                                        Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni

                                       Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195