Page 195 - Profil PMKS Update 2014_Neat
P. 195
Profil Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2012 Profil Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2012
9.3.1 Luas Lantai per Kapita 9.3.2 Jenis Atap Rumah
Kenyamanan seseorang sering dikaitkan dengan ruang yang didapat sehari- Atap merupakan salah satu fasilitas rumah yang berguna sebagai pelindung
hari selama berada di rumah. Ruang ini terkait dengan luas lantai yang dikuasai dari panas dan hujan. Semakin baik jenis atap yang digunakan rumah tangga maka
rumah tangga tersebut, selain itu juga sering diasosiasikan dengan rumah tersebut semain baik sebagai tempat berlindung bagi anggota rumah tangga.
kapasitas/kemampuan sosial masyarakat. Luas lantai yang dikuasai menjadi salah
Gambar 9.1. memberikan gambaran mengenai persentase rumah tangga
satu kriteria penentuan rumah tidak layak huni dengan menggunakan pendekatan
menurut jenis atap tempat tinggal. Persentase rumah tangga yang jenis atap tempat
luas lantai per kapita. Kriteria ketidaklayakan luas lantai per kapita baik daerah
tinggalnya genteng atau beton sebesar 63,17 persen, sirap/seng/asbes sebesar
2
perkotaan maupun perdesaan adalah 7,2 m .
33,91 persen, dan ijuk/rumbia/lainnya sebesar 2,92 persen. Pola yang sama terlihat
Tabel 9.4 memberikan gambaran jumlah dan persentase rumah tangga di daerah perkotaan dan perdesaan. Hal yang berbeda adalah persentase rumah
menurut luas lantai per kapita pada tahun 2012. Menurut hasil Susenas tahun 2012 tangga yang jenis atap tempat tinggalnya ijuk/rumbia/lainnya, di daerah perkotaan
ada sekitar 63,3 juta rumah tangga, yang bertempat tinggal di daerah perkotaan hanya sekitar 0,66 persen sedangkan di perdesaan sebesar 5,14 persen.
sekitar 31,3 juta rumah tangga dan di perdesaan sekitar 32,0 juta rumah tangga. Gambar 9.1
Ada sekitar 7,6 juta rumah tangga yang luas lantai per kapita tempat tinggalnya di Persentase Rumah Tangga menurut Jenis AtapTerluas danTipe Daerah, 2012
2
bawah 7,2 m atau sekitar 12,05 persen dari seluruh rumah tangga. Di daerah
75
perkotaan, persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan luas lantai per 67,97
63,17
2
kapita kurang dari 7,2 m sedikit lebih besar dibandingkan di perdesaan, 13,32 60 58,47
persen berbanding 10,81 persen.
45
Tabel 9.4 36,39
Perkiraan Jumlah (dalam Ribuan) dan persentase Rumah Tangga menurut Tipe 31,37 33,91
Daerah dan Luas Lantai Per Kapita, 2012 30
Tipe Daerah/ Jumlah
LuasLantai Per Kapita (000) Persentase 15
(1) (2) (3) 0,66 5,14 2,92
Perkotaan 0
2
Luas Lantai Perkapita ≥ 7,2 m 27 142,7 86,68 Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
2
Luas Lantai Perkapita < 7,2 m 4 170,6 13,32
Total 31 313,4 100,00 Genteng/Beton Sirap/Seng/Asbes Ijuk/Rumbia/Lainnya
Perdesaan Sumber: BPS, Susenas 2012
2
Luas Lantai Perkapita ≥ 7,2 m 28 509,0 89,19
2
Luas Lantai Perkapita < 7,2 m 3 453,6 10,81 9.3.3 Jenis Dinding Rumah
Total 31 962,6 100,00
Perkotaan+Perdesaan Dinding rumah selain berfungsi sebagai pelindung dari panas dan hujan juga
2
Luas Lantai Perkapita ≥ 7,2 m 55 651,7 87,95
2
Luas Lantai Perkapita < 7,2 m 7 624,2 12,05 berfungsi sebagai pelindung dari binatang buas dan kejahatan, sehingga menjadi
Total 63 275,9 100,00 salah satu kriteria penentuan rumah tidak layak huni. Kelayakan rumah hunian
dilihat dari dinding rumah jika jenis dinding rumah terbuat dari tembok atau kayu.
Sumber: BPS,Susenas 2012
| 166 Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni
Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni
Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni
Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni
Rumah Tangga yang Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni | 167