Page 45 - Profil PMKS Update 2014_Neat
P. 45
Profil Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2012
Profil Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2012
Tabel 2.1 Kriteria Ketelantaran dan Rumah Tidak Layak Huni,
dari mata air yang disalurkan sampai ke rumah, maka sumber airnya adalah 2006, 2009, dan 2012
mata air. Sumber air minum bisa berupa air minum kemasan, air isi ulang,
Jenis
leding meteran, leding eceran, sumur bor/pompa, sumur terlindung, sumur tak Indikator 2006 Jenis Variabel 2012
2009
terlindung, mata air terlindung, mata air tak terlindung, air sungai, air hujan, dan
(1) (2) (3) (4)
lainnya.
1. Anak 1. Tidak pernah diberi 1. Tidak pernah diberi Air 1. Tidak pernah diberi Air
Balita Air susu Ibu (ASI) susu Ibu (ASI) susu Ibu (ASI)
Telantar
2.3.2 Kriteria PMKS 2. Tidak mempunyai 2. Tidak mempunyai 2. Tidak mempunyai
(Penduduk Bapak/ Ibu kandung Bapak/Ibu kandung Bapak/Ibu kandung
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah perseorangan, usia 0-4 lagi lagi lagi
tahun)
keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan, 3. Makan lauk pauk 3. Makan makanan 3. Makan makanan
berprotein tinggi pokok kurang dari 14 pokok kurang dari 14
atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat (nabati atau hewani); kali dalam seminggu kali dalam seminggu
terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani, maupun sosialsecara memadai nabati < 4 kali, 4. Makan lauk pauk 4. Makan lauk pauk
hewani ≤ 2 kali atau
dan wajar (Permensos RI Nomor 08 Tahun 2012). Data PMKS mencakup beberapa kombinasi 4,2 dalam berprotein tinggi berprotein tinggi
seminggu (nabati atau hewani); (nabati atau hewani);
variabel pokok yang berkaitan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan dasar. nabati < 4 kali, hewani nabati < 4 kali, hewani
4. Ibu balita yang ≤ 2 kali atau kombinasi ≤ 2 kali atau kombinasi
Variabel-variabel tersebut digunakan sebagai indikator atau kriteria dasar untuk bertanggung jawab 4,2 dalam seminggu 4,2 dalam seminggu
mengidentifikasi dan mengelompokkan penduduk PMKS. Variabel-variabel tingkat terhadap anak ini 5. Ibu balita yang 5. Ibu balita yang
bekerja selama
pemenuhan kebutuhan dasar yang dikumpulkan dalam modul Susenas mencakup seminggu yang lalu bertanggung jawab bertanggung jawab
terhadap anak ini
terhadap anak ini
tingkat pemenuhan kebutuhan akan makanan pokok, lauk pauk yang berprotein 5. Bila balita sakit tidak bekerja selama bekerja selama
diobati seminggu terakhir seminggu terakhir
tinggi, pakaian dan kebutuhan sosial yang meliputi pendidikan dasar, tempat tetap
6. Anak dititipkan/diasuh 6. Bila balita sakit tidak 6. Bila balita sakit tidak
untuk tidur, keluhan kesehatan dan keberadaan ayah/bapak kandung (khusus untuk oleh orang lain diobati diobati
anak). selama seminggu 7. Anak dititipkan/diasuh 7. Anak dititipkan/diasuh
terakhir
oleh orang lain oleh orang lain
(tetangga, lainnya atau (tetangga, lainnya atau
Kriteria ketelantaran yang digunakan dalam publikasi ini berdasarkan kriteria ditinggal sendiri) ditinggal sendiri)
hasil uji validitas variabel PMKS pada tahun 2002 yang merupakan kegiatan Studi selama seminggu selama seminggu
terakhir terakhir
Identifikasi Variabel Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Hasil studi
tersebut mengidentifikasi beberapa kriteria untuk indikator anak telantar, lansia 2. Anak 1. Tidak/belum pernah 1. Tidak/belum pernah 1. Tidak/belum pernah
Telantar sekolah atau tidak sekolah atau tidak sekolah atau tidak
telantar maupun rumah tidak layak huni. Dari hasil kesepakatan antara BPS RI dan sekolah lagi dan sekolah lagi dan sekolah lagi dan tidak
(Penduduk tidak tamat tidak tamat tamat pendidikan
Kemsos RI dibuat kriteria baru berdasarkan kriteria lama yang disempurnakan dan usia 5-17 pendidikan dasar pendidikan dasar dasar (wajar 9 tahun),
tahun dan
penggunaan kriteria baru dimulai sejak Susenas 2003. Berikut ini disajikan tabel belum (wajar 9 tahun), (wajar 9 tahun), sesuaikan dengan
umur.
sesuaikan dengan
sesuaikan dengan
berisi variabel-variabel untuk menentukan derajat ketelantaran. kawin) umur. umur.
2. Makan makanan 2. Makan makanan 2. Makan makanan
pokok kurang dari 14
pokok kurang dari pokok kurang dari kali dalam seminggu
14 kali dalam 14 kali dalam
seminggu seminggu 3. Makan lauk pauk
berprotein tinggi
3. Makan lauk pauk 3. Makan lauk pauk (nabati atau hewani);
berprotein tinggi berprotein tinggi nabati < 4 kali,
(nabati atau
(nabati atau
hewani ≤ 2 kali atau
Metodologi 17
Metodologi
| 16 Met odologi Metodologi
odologi
Met
Metodologi