Page 99 - Profil PMKS Update 2014_Neat
P. 99
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2012 Profil Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 2012
bisa berpartisipasi dan memberikan kontribusi mereka sesuai dengan kemampuan yang mengikuti program rehabilitasi. Rehabilitasi yang paling banyak diikuti adalah
yang mereka miliki. rehabilitasi medik sebanyak 11,95 persen, rehabilitasi pendidikan dan pelatihan
diikuti sebanyak 5,32 persen anak dengan disabilitas. Rehabilitasi sosial hanya
Tabel 5.4 menunjukkan persentase anak dengan disabilitas dengan
diikuti 0,82 persen anak dengan disabilitas.
aksesibilitas terhadap fasilitas umum.Pada tabel tersebut terlihat bahwa cukup
banyak penyandang disabilitas yang tidak mengakses fasilitas umum, terutama Tabel 5.5
fasilitas bangunan, trotoar, dan jembatan penyeberangan dimana persentase Persentase Penyandang Disabilitas menurut Keikutsertaan Rehabilitasi, 2012
penyandang disabilitas yang tidak mengakses fasilitas tersebut lebih dari 50 persen.
Jenis Rehabilitasi Persentase
Tabel 5.4 (1) (2)
Persentase Anak dengan Disabilitas yang Mengakses dan Tidak Mengakses Fasilitas Rehabilitasi Medik 11,95
Umum menurut Jenis Fasilitas Umum, 2012
Rehabilitasi Pendidikan dan Pelatihan 5,32
Mengakses Fasilitas Umum Tidak Rehabilitasi Sosial 0,82
Jenis Fasilitas Umum Mengalami Tidak Mengakses Total Tidak Mengikuti Rehabilitasi 81,90
Hambatan Mengalami Fasilitas Umum
Hambatan
(1) (2) (3) (4) (5) Jumlah 100,00
Transportasi Umum 14,49 45,01 40,50 100,00 Sumber : BPS, Susenas 2006, 2009, 2012
Informasi 21,54 33,93 44,53 100,00
Bangunan (Kantor, Mal) 8,33 35,76 55,91 100,00 5.4 Pendidikan Anak dengan Disabilitas
Trotoar 7,39 39,36 53,25 100,00 Pendidikan merupakan dasar yang penting bagi anak-anak selaku generasi
penerus bangsa untuk itu anak-anak berhak mendapatkan pendidikan yang baik
Jembatan Penyeberangan 7,26 30,16 62,58 100,00
tanpa memandang status sosial ekonomi.UUD 1945 pasal 31 ayat (1) menyebutkan
Penyeberangan Jalan 12,06 38,54 49,40 100,00
bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Ayat tersebut
Sumber : BPS, Susenas 2006, 2009, 2012 dijabarkan secara lengkap dalam UU No. 23 Tahun 2002 dimana pasal 9 ayat (1)
menyebutkan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
Fasilitas umum yang paling banyak tidak diakses oleh anak dengan
dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan
disabilitas adalah jembatan penyeberangan. Sedangkan untuk fasilitas umum yang
minat dan bakatnya, sementara itu dalam ayat (2) dijelaskan bahwa selain hak anak
paling banyak diakses oleh penyandang disabilitas adalah transportasi umum,
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) khusus bagi anak dengan disabilitas juga
diman 14,49 persen anak dengan disabilitas mengalami hambatan dalam
berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki
mengaksesnya. Jenis fasilitas umum yang juga sering diakses oleh anak dengan
keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan khusus. Berbagai kondisi anak
disabilitas adalah fasilitas informasi, namun dari Tabel 5.4 terlihat bahwa
dengan segala keterbatasannya diberikan fasilitas agar sumber daya manusia
keberadaan fasilitas tersebut masih belum memberikan pemenuhan hak kepada
Indonesia menjadi berkualitas. Hal ini sejalan dengan misi pembangunan
penyandang disabillitas, karena hambatan terbanyak terhadap fasilitas umum
pendidikan nasional yaitu mengupayakan pemerataan dan perluasan kesempatan
adalah hambatan dalam mengakses fasilitas informasi (21,54 persen).
memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia. Memperoleh
Persentase anak dengan disabilitas yang mengikuti rehabilitasi masih sangat pendidikan merupakan hak anak agar dapat menjadi sumber daya manusia yang
kecil. Dari total jumlah anak dengan disabilitas hanya sebanyak 18,10 persen anak
Anak dengan Disabilitas
Anak dengan Disabilitas
Anak dengan Disabilit
as
Anak dengan Disabilitas | 71
| 70 Anak dengan Disabilitas Anak dengan Disabilit as