Page 5 - Blue Modern Annual Report Book Cover
P. 5
PENDAHULUAN
Keterbatasan sumber belajar seringkali menjadi permasalahan dalam
pembelajaran biologi terutama materi ekosistem, keanekaragaman hayati dan
Animalia karena siswa tidak dapat melihat langsung bagaimana hubungan
antara makhluk hidup dengan ekosistemnya secara langsung. Begitu pula
permasalahan pembelajaran di SMA Negeri 1 Bantarujeg, kurangnya sumber
belajar yang interaktif membuat pendidik kesulitan menyampaikan materi
biologi yang bersifat abstrak dan siswa yang kesulitan memahami konsep materi
biologi karena tidak terlihat secara langsung. Hal ini dapat berdampak pada
tujuan pembelajaran yang kurang maksimal pencapaiannya dan pembelajaran
menjadi monoton dan tidak variatif. Oleh karena itu, pemilihan sumber belajar
perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan peserta didik dan
strategipembelajaran yang digunakan.
Pembelajaran biologi memiliki karakteristik materi spesifik yang berbeda
dengan bidang ilmu lain. Biologi mengkaji tentang makhluk hidup, lingkungan
dan hubungan antara keduanya. Materi Biologi tidak hanya berhubungan dengan
fakta-fakta ilmiah tentang fenomena alam yang konkret, tetapi juga berkaitan
dengan hal-hal atau obyek yang abstrak. Salah satu sumber belajar yang dapat
digunakan dalam pembelajaran biologi dan dipadukan dengan teknologi adalah
flipbook (Nadira, 2022).
Pembelajaran digital sebagai penyampaian pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pengetahuan dan
keterampilan peserta didik, perlu diterapkan dalam menyikapi tuntutan
pendidikan abad 21 (Sous, 2019). Proses pendidikan di era informasi dan
komunikasi yang berkembang pesat seperti saat ini memungkinkan untuk
mengoptimalkan pembelajaran biologi dalam bentuk pengembangan
pembelajaran berbasis teknologi seperti flipbook (Rusli & L, 2019). Perkembangan
teknologi menginovasi flipbook ini secara digital sehingga menjadi e-book tiga
dimensi dengan tampilan halaman dapat dibuka seperti membaca buku di layar
monitor (Lamaday, 2020).
Pembelajaran biologi adalah pembelajaran yang mencantumkan konsep
abstrak dan kejadian yang memerlukan observasi, hingga siswa diharuskan
melihat apa yang dapat dipelajari. Setelah pembelajaran daring selesai, hal
tersebut menimbulkan hambatan bagi siswa yang masih terfokus pada
pembelajaran online dan bersifat elektronik atau segala pelajaran dapat dengan
mudah diakses lewat fasilitas sehingga memiliki tingkat kejenuhan tersendiri
bagi siswa untuk membaca buku. Namun, dengan keterbatasan sumber belajar
tentu akan berpengaruh pada motivasi belajar siswa sehingga pencapaian dan
tujuan pembelajaran kurang maksimal. Maka dari itu diperlukan sumber belajar
biologi yang interaktif dan mampu menunjang tercapainya tujuan pembelajaran
pada materi Animalia. Materi ini dipilih karena siswa belum mampu
mengelompokkan hewan ke dalam taksonominya dan tidak memahami dan
mengamati secara langsung baik hewan yang berada di lingkungan sekitar
maupun di habitatnya.
2