Page 8 - Blue Modern Annual Report Book Cover
P. 8

SEJARAH WADUK DARMA


















                                          Setelah waduk ini mulai dioperasikan, ditemukan kebocoran yang cukup

                                besar  di  dasar  bendungan  dari  waduk  ini.  Rerata  volume  air  yang  bocor


                                diperkirakan  mencapai  33.137.000  m³  per  tahun.  Dinas  Pekerjaan  Umum  Jawa

                                Barat  memperkirakan  bahwa  kebocoran  tersebut  terjadi  akibat  pemadatan


                                urugan  bendungan  yang  dulu  dilakukan  secara  tergesa-gesa,  karena  adanya

                                ancaman gangguan dari DI/TII. Pada tahun 1967, dilakukan penelitian mengenai


                                kebocoran  tersebut  oleh  LPMA  dan  Pusat  Reaktor  Atom  Bandung  (PRAB),  yang

                                kemudian  menyimpulkan  bahwa  75%  kebocoran  terjadi  melalui  badan

                                bendungan,  sementara  sisanya  terjadi  melalui  dasar  bendungan.  Mulai  tahun


                                1969 hingga 1970, dilakukan perbaikan terhadap bendungan, sehingga jumlah air

                                yang bocor sempat berkurang, tetapi kemudian kembali meningkat pada tahun


                                1971.  Untuk  keperluan  penelitian  kebocoran,  kemudian  dilakukan  pembangunan

                                drainase  di  bagian  belakang  bendungan  oleh  Pembangunan  Perumahan.  Pada


                                tahun 1972, dibangun sebuah bendung di Sungai Cilutung, agar air dari sungai

                                tersebut dapat dialirkan ke waduk ini melalui Sungai Cinangka. Pada tahun 1975,


                                setelah  melakukan  penelitian  mengenai  waduk  ini,  DPMA  menyarankan  agar

                                dilakukan perbaikan terhadap semua bagian dari waduk ini yang belum pernah


                                diperbaiki. Berdasarkan saran tersebut, kemudian dilakukan perbaikan terhadap

                                waduk ini, antara lain oleh Pembangunan Perumahan, Waskita Karya, dan Barata


                                Indonesia.  Pada  tahun  1991,  dengan  bantuan  dari  Bank  Dunia,  juga  dilakukan

                                penghijauan di sekeliling waduk ini (Sinaro, 2007).





































































































                                                                                                          5
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13