Page 86 - Annual Report 2023 Inspektorat II
P. 86

Inspektorat II KKP | Laporan Tahunan 2023

                            Tidak tercapainya target tersebut antara lain disebabkan masih terdapat kapal
                            izin  pusat  dengan  SIPI  pra  produksi  belum  berpindah  ke  pasca  produksi,
                            migrasi kapal izin daerah ke izin pusat belum optimal, terdapat ketidakpatuhan
                            dari pelaku usaha antara lain: terjadi transhipment dari kapal pasca produksi

                            ke kapal pra produksi, dari kapal pasca produksi ke kapal izin daerah, kapal
                            mendaratkan  ikan  bukan  di  Pelabuhan  Pangkalan,  tidak  melaporkan  hasil
                            tangkapan, dan pelaporan data tangkapan ikan/produksi tidak akurat.
                            Hasil  pengawasan  terhadap  pelaksanaan  penarikan  PNBP  pasca  produksi
                            menunjukkan bahwa terdapat permasalahan sebagai berikut:

                            1)  SOP yang ada pada entitas tidak berjalan secara optimal atau
                               tidak ditaati (02.03.02)
                               a)  Terdapat  kapal  yang  berizin  pasca  produksi  namun  LPM  belum
                                  dilaporkan dan belum melakukan pembayaran PHP.
                               b)  Pada  aplikasi  e-PIT  ditemukan  kelemahan  terkait  tarif  PNBP  yang

                                  dikenakan,  yaitu  terdapat  berat  ikan  dengan  harga  satuan  0  namun
                                  terdapat nilai realisasi PNBP

                            2) Entitas tidak memiliki SOP yang formal untuk suatu prosedur
                               atau keseluruhan prosedur (2.03.01)
                               a) Migrasi  SIPI  praproduksi  menjadi  pascaproduksi  dilakukan  pada  saat
                                  kapal melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut tanpa dinformasikan
                                  oleh Syahbandar dan dikenakan pembayaran PNBP PHP pascaproduksi
                                  saat mendaratkan ikan di pelabuhan pangkalan, sehingga pemilik kapal
                                  tidak bersedia melakukan pembayaran PNBP PHP pascaproduksi;
                               b) Kapal  tidak  mendaratkan  hasil  tangkapan  pada  pelabuhan  pangkalan
                                  yang  telah  ditetapkan,  namun  mendaratkan  ikan  pada  pelabuhan

                                  tangkahan;
                               c) Terdapat selisih muatan ikan yang dilaporkan dalam LPM oleh Pemilik
                                  Kapal dengan data Petugas Pendataan Pascaproduksi;
                               d) Belum  tersedianya  Syahbandar  dan  Petugas  Pendataan  di  pelabuhan
                                  UPTD  Daerah  yang  ditetapkan  sebagai  Pelabuhan  Pangkalan  sehingga
                                  pembongkaran kapal dengan mekanisme pascaproduksi tidak terpantau.

                            3) Kekurangan Penerimaan Negara (1.03.01)

                               a)  Pemilik kapal belum melakukan pembayaran atas PHP  pascaproduksi
                                  yang  telah  ditagihkan  dan  belum  dikenakan  denda  keterlambatan
                                  sebesar 2%;
                               b)  Kapal  yang  melakukan  bongkar  di  Pelabuhan  Perikanan  Pantai  (PPP)
                                  Mayangan pada periode pengawasan tanggal 6 s.d. 11 Maret 2023 belum
                                  seluruhnya melakukan pembayaran PNBP PHP pascaproduksi.

   74
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91