Page 20 - Renungan El-Bethel - Januari 2022
P. 20
IN
IN
N
G
S
U
R
ID
E
B
BURNING INSIDE
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab
itu ingatlah berapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula en-
gkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari
tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Wahyu 2:4-5
Bacaan : Wahyu 2:1-7
er u s
erus terbakar dan terus berjalan itu adalah harapan setiap kita; mengakhiri pertandingan
adalah kerinduan semua orang. Namun kenyataannya tidaklah semudah itu menjaga api,
T Tdan tidaklah semudah itu untuk terus berjalan. Kita tahu bahwa musuh kita-iblis akan men-
coba berbagai cara untuk menghalangi kita terus on fire dan berjalan dalam panggilan-Nya.
Di dalam kitab Wahyu 2:4-5 dituliskan bahwa jemaat itu sudah jauh daripada Tuhan, api
yang semula sudah padam. Meskipun ada banyak janji-janji dan hal-hal baik yang sudah didapat
namun jemaat ini meninggalkan KASIH yang mula-mula. Seringkali kita mendengar bagaimana
kita harus kembali ke cinta yang awal. Tapi pertanyaannya adalah bagaimana caranya? Ada tiga
hal yang disebutkan supaya kita kembali ke cinta mula-mula kita; yang pertama adalah:
1. Remember: Dituliskan di ayat 5, “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya kamu telah jatuh.” Ke-
tika orang dunia melupakan masa lalu, justru kita sebagai anak Tuhan disuruh mengingat. Mun-
gkin terlihat sangat paradox, kenapa harus mengingat kejadian kejatuhan kita?
Karena ketika kita mengingat bekas luka dalam hidup kita, justru di sana kitab isa melihat
bahwa hanya kasih Tuhanlah yang mampu mengangkat kita sampai titik ini. Di situ salah satu le-
tak di mana api mula-mula kita dikembalikan. Tentunya ketika kita mengingat itu hanya bekasnya
saja yang kita ingat. Ibarat sebuah luka karena terkenal pisau. Meski sudah sembuh tapi bekasnya
masih ada. Bekas itulah yang mengingatkan kita akan kejatuhan kita, dan kita bisa melihat tan-
gan perkasa Tuhan yang sudah menolong kita waktu itu.
2. Repent: Berikutnya adalah pertobatan. Orang yang kehilangan api perlu mengoreksi kem-
bali hidupnnya. Mungkin ada hal-hal dalam hidupnya yang perlu diakui dan memerlukan perto-
batan. Hanya pertobatan yang mampu menjada api kita tetap menyala.
3. Doing the first work: Kembali kepada “First Call.” Pada saat kita mengalami cinta mula-mula,
ada pekerjaan atau pelayanan yang kita kerjakan dan itu menyalakan api di dalam diri kita.
Perenungan:
Coba renungkan kembali First Call – First Work yang kita lakukan dan coba ingat apa yang kita ra-
sakan. Mungkin ada yang merasa bernyala-nyala ketika mementori anak rohani, mungkin berbagi
cerita dengan orang lain, menolong orang lain dan lain-lain. SELASA
Doa:
“Bapa di Surga, aku berdoa supaya api dalam hidupku tetap menyala. Aku bertobat kalau sekiran-
ya melalaikan yang pekerjaan pertamaku. Kiranya Roh Kudus memampukanku dan memimpinku
SELASA
untuk mengerjakan kembali yang semula aku kerjakan. Aku ingin api di dalamku terus menyala.
Dalam Nama Yesus. Amin” 18
(Henry) JANUARI 2
0
22

