Page 533 - AR PAM 2024 HIGHRES_4 Direksi
P. 533

berupa perjalanan bisnis, terkhusus perjalanan dengan menggunakan   outside the organization, namely the upstream category in the form
                  pesawat terbang. Pada laporan tahun 2024, perjalanan dengan pesawat   of business travel, especially travel by aircraft. In the 2024 report,
                  terbang merujuk pada perjalanan Dewan Pengawas  dan Direksi.  Volume   travel by aircraft refers to travel by the Supervisory Board and Board
                  energi atau bahan bakar yang dikonsumsi dari perjalanan dinas dengan   of Directors. The energy or fuel consumption from business travel
                  pesawat terbang didapat berdasarkan hasil perhitungan dengan   by aircraft is based on calculations using the ICAO (International
                  menggunakan kalkulator karbon ICAO (International Civil Aviation   Civil Aviation Organization) carbon calculator.
                  Organization/Asosiasi Penerbangan Sipil Internasional).


                  Pada tahun 2024, Dewan Pengawas dan Direksi tercatat melakukan   In 2024, the Supervisory Board and Board of Directors were recorded
                  perjalanan dinas dengan pesawat sebanyak 35 kali dengan total   to have traveled by airplane 35 times with a total energy of 50,650.58
                  energi yang sebanyak 50.650,58 Gigajoule.        Gigajoules.


                  Dalam laporan ini, Perusahaan tidak memasukkan konsumsi energi   In this report, the Company does not include energy consumption
                  dari perjalanan dinas dengan pesawat dalam perhitungan intensitas   from business travel by aircraft in its calculation of energy intensity
                  energi karena penggunanya sangat spesifik yaitu hanya Dewan   as its users are very specific, namely only the Supervisory Board
                  Pengawas dan Direksi. Komponen energi perjalanan dinas akan   and the Board of Directors. Business travel will be included in the
                  dimasukkan dalam perhitungan intensitas energi apabila datanya   calculation of energy intensity if the data already includes business
                  sudah mencakup perjalanan dinas Dewan Pengawas, Direksi dan   travel by the Supervisory Board, the Board of Directors and all
                  seluruh karyawan. [OJK F6]                       employees. [OJK F6]
                  PENGELOLAAN EMISI                                EMISSION MANAGEMENT

                  Emisi gas rumah kaca merupakan salah satu penyebab perubahan   Greenhouse gas emissions cause climate change and global
                  iklim dan pemanasan global, yang saat ini dampak negatifnya   warming, and the negative impacts are currently increasing
                  kian terasa, seperti suhu bumi yang semakin panas atau semakin   being felt, such as the increasingly hot earth’s temperature or the
                  seringnya terjadi bencana alam. Untuk itu, Perusahaan berkomitmen   increasing frequency of natural disasters. Therefore, the Company
                  untuk mengelola emisi dengan baik, antara lain, dengan melakukan   is committed to managing its emissions properly by making efficient
                  efisiensi penggunaan listrik dan BBM. Efisiensi dilakukan karena   use of electricity and fuel. These efficiencies are carried out because
                  penggunaan BBM menghasilkan emisi gas rumah kaca langsung   the use of fuel produces direct greenhouse gas emissions (scope
                  (cakupan 1), sedangkan penggunaan listrik menghasilkan emisi gas   1), while the use of electricity produces indirect greenhouse gas
                  rumah kaca tidak langsung (cakupan 2). Selain emisi cakupan 1 dan   emissions (scope 2). As well as the emissions in scopes 1 and 2, in
                  2, dalam laporan ini, Perusahaan juga menyampaikan emisi gas   this report, the Company also reports other indirect greenhouse
                  rumah kaca tidak langsung lainnya (cakupan 3) dari perjalanan dinas   gas emissions (scope 3) from business travel by aircraft. In scopes
                  dengan pesawat terbang. Baik cakupan 1, 2 dan 3, emisi dominan   1, 2 and 3, the dominant emission produced is carbon dioxide (CO ).
                                                                                                                2
                  yang dihasilkan adalah karbon dioksida (CO ).
                                                 2
                  Untuk menghitung emisi GRK (Cakupan 1) langsung, metode yang   To calculate direct GHG emissions (Scope 1), the method used in
                  dipakai di Indonesia dan negara-negara non-Annex 1 (negara   Indonesia and non-Annex 1 countries (developing countries) is
                  berkembang) adalah Tier-1, yaitu berdasarkan data konsumsi energi   Tier-1, which is based on energy consumption data multiplied by
                  dikalikan faktor emisi default IPCC 2006 (Intergovernmental Panel   the default emission factors from IPCC 2006 (Intergovernmental
                  on Climate Change/Panel Antarpemerintah tentang Perubahan   Panel on Climate Change). Scope 1 emission sources from PAM
                  Iklim). Sumber emisi cakupan 1 dari operasional PAM JAYA antara   JAYA operations include the use of generators and operational
                  lain dari penggunaan genset dan kendaraan operasional. Emisi   vehicles. Generator emissions are monitored every 3 months, while
                  genset dipantau setiap 3 bulan sekali, sedangkan emisi kendaraan   motor vehicle emissions are monitored every 6 months. Indirect
                  bermotor setiap 6 bulan sekali. Adapun perhitungan emisi gas rumah   GHG emissions (Scope 2) from electricity use are calculated by
                  kaca tidak langsung (Cakupan 2) dari penggunaan listrik dilakukan   multiplying electricity consumption (in Kwh per year) by the average
                  dengan mengalikan konsumsi listrik (dalam Kwh per tahun) dengan   grid emission factor issued by the Ministry of Energy and Mineral
                  average grid emission factor Sistem Jawa Bali yang dikeluarkan   Resources referring to PLN’s 2015-2024 RUPTL, which is 0.929
                  Kementerian ESDM merujuk RUPTL PLN 2015-2024 yaitu sebesar   kgCO /kWh (2017).
                                                                       2
                  0,929 kgCO /kWh (2017).
                          2















                  Laporan Keberlanjutan 2024                     79                               2024 Sustainability Report
   528   529   530   531   532   533   534   535   536   537   538