Page 244 - E-Modul Nurfadillah
P. 244

kakak atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar

                          dengan baik.


                   L.  Karakteristik Gaya Belajar


                   Setiap  orang  adalah  individu  yang  unik,  masing-masing  akan  melihat  dunia  dengan

               "cara"nya sendiri.  Meskipun kita melihat satu  kejadian pada  waktu  yang bersamaan, tidak


               menjamin kita akan sama melaporkan apa yang kita lihat. Hal ini karena setiap orang memiliki

               cara berfikir dan memahami sesuatu yang berbeda-beda. Seorang peneliti bidang psikologi,


               Herman Witkin, melalui studi risetnya mengemukakan 2 macam karak- teristik gaya belajar

               yang dimiliki seseorang, yaitu gaya belajar Global dan gaya belajar Analitik.

                   Memang pada kenyataannya tidak semudah dalam mengelompokan gaya belajar seseorang


               seperti macam- maca gaya belajar diatas, dan sebenarnya tidak ada orang yang 100% murni.

               Setiap orang pasti memiliki kombinasi dari gaya belajar tersebut. Namun, biasanya seseorang


               memiliki kecenderungan untuk lebih dominan pada satu kelompok.

               1.  Analitik


                   Orang yang berpikir secara Analitik dalam memandang segala sesuatu cenderung lebih

               terperinci, spesifik, terorganisasi, dan teratur. Namun kurang bisa memahami masalah secara

               menyeluruh. Dalam mengerjakan tugas yang dibebankan, seorang Analitik akan mengerjakan


               tugasnya secara teratur, dari satu tahap ke tahap berikutnya. Mereka memiliki kecenderungan

               untuk  mengerjakan  satu  tugas  dalam  satu  waktu,  dan  belum  akan  mengerjakan  tugas  lain


               sebelum tugas pertamanya selesai.

                   Orang Analitik membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya, karena


               mereka tidak ingin ada satu bagian yang terlewat. Orang yang memiliki cara berpikir secara

               Analitik seringkali memikirkan sesuatu berdasarkan logika. Selain itu mereka menilai fakta-


               fakta  yang  terjadi  melebihi  perasaannya.  Mereka  dapat  menemukan  fakta-fakta  namun

               seringkali  kurang  mengetahui  gagasan  utamanya,  sehingga  kadang  mereka  tidak  mengerti



                                                                                                      234
   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249