Page 249 - E-Modul Nurfadillah
P. 249
lebih rendah dari derajat nabi. Hal ini dikarenakan guru sebagai orang yang berilmu dan
bertakwa.
Menurut Hasan Langgulung, kedudukan seorang guru dalam pendidikan Islam yaitu
sebagai orang yang bertanggung jawab dalam pembi- naan. Orang yang bertanggung jawab
untuk membimbing, mengarahkan, dan mendidik siswa. Keberadaan guru sangat diperlukan
dalam pendi- dikan Islam, jika dilihat dari fungsinya sebagai pengajar dan pembimbing
pendidikan. Selain berperan sebagai pembimbing dan pengajar dalam pendidikan, guru juga
berperan sebagai promotor dan fasilitator dalam proses belajar mengajar, yaitu berupaya
mewujudkan sifat-sifat suci siswa dan mewujudkan potensi yang ada pada siswa.
Menurut Al-Ghazali, guru adalah maslikhul kabir, bahkan bisa dikatakan, di satu sisi guru
memiliki jasa yang lebih dari orangtuanya. Hal ini dikarena kedua orangtua menyelamatkan
anaknya dari sengatan api neraka dunia dan guru menyelamatkan mereka dari sengatan api
neraka.
Lebih lanjut, Al-Ghazali mengkhususkan diri dalam studi tentang guru dengan kualitas suci
dan mulia, serta menempatkan guru tepat sesu dah kedudukan nabi, seperti contoh syair yang
diungkapkan oleh Syauki, "Berdiri dan hormatilah guru dan berilah ia penghargaan, seorang
guru itu hampir saja seperti seorang Rasul”.
C. Peran Guru
Berawal dari konsep operasionalnya, pendidikan Islam merupakan proses transformasi
ilmu pengetahuan dan internalisasi nilai-nilai Islam. Hal ini dilakukan dalam rangka
mengembangkan fitrah dan kemampuan dasar siswa sehingga tercapai keseimbangan serta
kesetaraan dalam segala aspek kehidupan. Dalam hal ini, Abdullah Nashih Ulwan
berkeyakinan bahwa tugas dan peran guru ialah menyelenggarakan pendidikan ilmiah karena
ilmu memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian dan emansipasi harkat
serta martabat manusia.
239