Page 250 - E-Modul Nurfadillah
P. 250
Sebagai pemegang amanah orangtua dan salah satu pelaksana pendi- dikan Islam, guru
tidak hanya mengemban tugas menyelenggarakan pendidikan ilmiah. Guru juga bertugas
memberikan pendidikan yang sepenuhnya manusiawi. Hal ini dapat dicapai dengan
menjadikan siswa sebagai manusia, memperhatikan sifat kemanusiaannya, dan memelihara
fitrahnya yang dianugerahkan oleh Allah Swt. Sejalan dengan pernyataan An-Nahlawi, dalam
menjalankan tugasnya, guru harus meniru peran yang dimainkan oleh nabi dan pengikutnya,
yaitu mempelajari dan mengajarkan ilmu.
D. Tugas dan Tanggung Jawab Guru
Tugas seorang guru hampir sama dengan tugas seorang rasul. Dengan kata lain, guru
bertugas sebagai warasat al-anbiya' yang pada hakikat- nya bertugas melaksanakan rahmat li
al-'Alamin, yaitu ajakan kepada umat manusia untuk tunduk terhadap hukum-hukum Allah
Swt. guna. memperoleh keselamatan dunia dan akhirat. Setelah itu akan mengalami proses
pembentukan pribadi yang tauhid, kreatif, beramal saleh, dan memiliki moral yang tinggi.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai warasah al-anbiya', guru harus memulai dengan
prinsip amar makruf nahi munkar dan menggunakan prinsip tauhid sebagai pusat kegiatan
penyebaran misi iman, Islam, dan ihsan. Kekuatan yang dikembangkan oleh guru merupakan
kekuatan individualitas, sosial, dan moral (nilai-nilai agama dan moral).
An-Nahlawi mengatakan, tugas dan tanggung jawab guru meliputi dua hal. Pertama, tugas
penyucian, yaitu sebagai pembersih, pemelihara, dan pengembang fitrah manusia. Kedua, tugas
mengajar, yaitu mentrans- formasikan pengetahuan dan menginternalisasi nilai-nilai agama
kepada manusia,
Pasal 27 ayat (3) dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) mengatur
bahwa guru merupakan guru yang diangkat secara khusus dan tugas pokoknya ialah mengajar.
Selain itu, guru memiliki tugas pendukung lainnya, yaitu membimbing dan mengelola
administrasi sekolah.
240