Page 13 - e-modul bab 6 PAI
P. 13
1) Mazhab Hanafi: aurat laki-laki mulai dari bawah pusar sampai di
bawah lutut.
2) Mazhab Maliki: aurat berat lelaki adalah kemaluan dan dubur,
sedangkan aurat ringan adalah selain dari kemaluan dan dubur.
3) Mazhab Syafi‟i: aurat laki-laki terletak di antara pusat dan lutut,
baik dalam shalat, thawaf, dengan sesama jenis atau kepada
wanita yang bukan mahramnya.
4) Menurut Mazhab Hambali: aurat laki-laki terletak di antara pusar
dan lutut. Dalil mazhab ini sama dengan yang digunakan oleh
mazhab Hanafi dan mazhab Syafi'i.
5) Jumhur fuqaha‟ telah bersepakat bahwa aurat laki-laki adalah
antara pusar sampai dengan lutut.
Apabila batasan aurat di atas dicermati secara mendalam, hal
itu mengandung perintah dari Allah SWT kepada setiap perempuan
dan laki-laki muslim untuk menutup aurat demi kemaslahatan
manusia sebagai berikut.
1) Menutup aurat merupakan faktor penunjang dari kewajiban
menahan pandangan sebagaimana diperintahkan Allah SWT
dalam al-Qur‟an:
ِِ ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
َ َ خَ اَنإَ َ ز َ ذَ جو َا ُ و َ َ ر أ َ َا ض َ ؤ ْ َ
ْأ
ُ
ُ
ّ
ْ ُ ْ ْ
ْ ْ
ُ
ْ
ٌْ
ْ ُ ُْ ْ
ْ
ُ ْ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ ِ
ِ
ِ
َ وَ جو َ ْ وَ ر أَ َ ضض َ ت َ ؤ ْ َ و , َ ن
ْ ُ ْ
ُ
ُ
ْ
ُْ
ْ
ْ ْ
ْ ُْ
ُ
ُ ُْ
ْ
ِ
ِ
ِ
...َ َ ظ َ إَ ز
ْ
ْ
ُ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih
suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka
perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya..”. (Q.S. An Nur: 31-
32).
2) Menutup aurat adalah faktor penunjang dari larangan berzina
yang sangat terkutuk. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S.
Al Isra‟:32.
ِ
ِ
َ ً َ َ َ َ َ َ ن ُ ّ ِ َ َ إ َ َ ا َ ا َ و َ
َ ء و
ً
ْ
ْ
ُْ
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.
12