Page 2 - Paper Title (use style: paper title)
P. 2
Jurnal Pendidikan Akuntansi, Volume 7 No 1 Tahun 2019, 114-121
PENDAHULUAN “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta
Pendidikan dan kurikulum adalah satu Didik (LKPD) Praktikum Akuntansi
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Perusahaan Dagang pada Fase Pencatatan
Sukmadinata (2016:4) kurikulum mempunyai sebagai Bahan Ajar Pendukung Pembelajaran
kedudukan utama dalam rangkaian proses Berbasis Scientific Appproach di Kelas XI
pendidikan. Kurikulum merupakan penunjuk Akuntansi Semester 2”.
arah dalam menjadikan peserta didik terampil Tujuan yang diharapkan terpenuhi atas
sesuai hasil akhir yang ada. penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang proses pengembangan LKPD Praktikum
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (1) Akuntansi Peusahaan Dagang pada fase
menyatakan bahwa “pengembangan kurikulum pencatatan sebagai bahan ajar
dilakukan dengan mengacu pada standar pendukungnpembelajaran berbasis scientific
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan approach di kelas XI Akuntansi semester 2. (2)
pendidikan nasional”. Terhitung sebelum Untuk menganalisis kelayakan pengembangan
kemerdekaan hingga saat ini, Menteri Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Pendidikan dan Budaya telah mengganti Praktikum Akuntansi Perusahaan Dagang pada
kurikulum sebanyak 11 kali yaitu mulai masa fase pencatatan sebagai bahan ajar
pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan dan pendukungnpembelajaran berbasis scientific
reformasi. Kurikulum terakhir yang saat ini approach di kelas XI Akuntansi semester 2. (3)
digunakan adalah kurikulum 2013 yang juga Untuk menganalisis respon siswa kelas XI
telah di revisi beberapa kali. Revisi dalam Akuntansi Semester 2 terhadap Lembar
kurikulum 2013 pada tahun 2017 menjadikan Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Praktikum
adanya tambahan mata pelajaran baru yaitu Akuntansi Perusahaan Dagang pada fase
Praktikum Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, pencatatan sebagai bahan ajar pendukung
dan Manufaktur pada jurusan akuntansi serta pembelajaran berbasis scientific approach.
adanya penekanan pada beberapa kompetensi Menurut Prastowo (2013:204) LKPD adalah
karena menyesuaikan dengan keputusan bahan ajar printed yang memiliki isi ringkasan
kementerian pendidikan dan kebudayaan pada materi dan tugas-tugas yang dilengkapi
tahun 2018 yaitu menyatukan pendidikan petunjuk mengerjakan sesuai dengan indikator
dengan penguatan pendidikan karakter dan masing-masing untuk dikerjakan peserta didik.
pembelajaran yang berorientasi pada HOTS Berdasarkan Peraturanm Menteri Pendidikan
(Higher Order Thinking Skill). dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014,
Hasil studi pendahuluan dengan guru mata pendekatan saintifik merupakan pengalaman
pelajaran di SMK Negeri 4 Surabaya diketahui belajar yang terorganisasi dalam lima langkah
bahwa peserta didik kurang memahami materi yaitu “mengamati, menanya,
dan kurang kompeten dalam mengerjakan mencoba/mengumpulkan informasi,
soal-soal yang diberikan karena adanya mengasosiasi/menalar, dan
kesenjangan antara buku pegangan dan jenis mengomunikasikan”. Mata pelajaran praktikum
soal yang diberikan serta peserta didik kurang akuntansimiperusahaan dagang merupakan
ternotivasi dalam menyelesaikan soal yang salahmsatu mata pelajaran baru yang
diberikan karena kurang jelasnya petunjuk yang ditambahkan setelah kurikulum 2013 di revisi
diberikan dalam soal yang diberikan. pada tahun 2017.
Berdasarkan rincian tersebut, peneliti tertarik
untuk mengembangkan penelitian judul
115