Page 20 - E-modul Bahaya Psikotropika
P. 20

A. Pengertian Narkotika dan Penggolongannya

                               Narkotika merupakan zat atau obat yang bersifat alami, semi-
                        sintetis, maupun sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran
                        dan halusinasi. Menurut UU Nomor 35 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1

                        narkotika didefinisikan sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman
                        atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetris yang dapat
                        menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,

                        mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
                        ketergantungan yang dibedakan ke dalam golongan-golongan. Berikut
                        merupakan penggolongan narkotika.

                        1.  Narkotika Golongan I
                               Narkotika Golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan
                        untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan

                        dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
                        ketergantungan. Misalnya, ganja, heroin/putaw, kokain, opium, dll (UU No.
                        35 Tahun 2009).

                        2.  Narkotika Golongan II
                               Narkotika Golongan II adalah narkotika yang berkhasiat
                        pengobatan untuk digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat

                        digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
                        pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi yang mengakibatkan
                        ketergantungan. Misalnya, morfin, benzetidin, betametadol, petidin dan

                        turunannya, dll. (UU No. 35 Tahun 2009).
                        3.  Narkotika Golongan III

                               Narkotika Golongan III adalah narkotika yang berkhasiat
                        pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan
                        pengembangan ilmu serta mempunyai potensi ringan yang
                        mengakibatkan ketergantungan. Misalnya kodein dan turunannya,

                        metadon, naltrexone, dll. (UU No. 35 Tahun 2009).

















                                                                                                                   11
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25