Page 24 - Ensiklopedia Digital Prasasti Kedatuan Sriwijaya_Neat
P. 24

Prasasti  ini  dianggap  sebagai  prasasti  tertua  di  Indonesia,  bertarikh  604
    Saka atau 682 M. Hari lahir Kota Palembang didasarkan pada penanggalan

    prasasti  ini,  khususnya  pada  bait  ke-8  yang  menyebutkan  “…  pada  hari

    kelima  paro  terang  bulan  Āsādha,”  yang  berarti  16  Juni  682  Masehi.

    Boechari menetapkan 16 Juni 682 sebagai hari lahir Kota Palembang, namun
    gubernur  saat  itu  kemudian  menetapkan  17  Juni  sebagai  hari  lahir  Kota

    Palembang,  mengacu  pada  hari  kemerdekaan  Indonesia  (Manguin,  2008

    dalam Khairunnisa et al., 2024).

















    Kedukan Bukit mengisahkan berdirinya Kedatuan Sriwijaya. Dapunta Hyang

    melakukan  perjalanan  suci  menggunakan  perahu  bersama  20.000  orang

    dan  1.312  pasukan  darat  dari  Minanga  Tamwan.  Prasasti  ini  menunjukkan

    bahwa  sebelum  Kedatuan  Sriwijaya  terbentuk,  Dapunta  Hyang  telah
    memiliki angkatan perang dan sistem pemerintahan awal. Prasasti ini juga

    dianggap  sebagai  penanda  perpindahan  ibu  kota  Sriwijaya  (Kyta  &  Oki,

    2022).  Saat  ini,  Prasasti  Kedukan  Bukit  disimpan  di  Museum  Nasional,

    Jakarta,  dengan  nomor  inventaris  D.  146  dan  disebut  Prasasti  Sriwijaya  I.
    Replika  prasasti  ini  ditempatkan  di  Taman  Purbakala  Kedatuan  Sriwijaya,

    dekat  lokasi  penemuannya,  dan  diresmikan  oleh  Presiden  Soeharto  pada

    1995 (Manguin, 2008 dalam Khairunnisa et al., 2024).














                                                                                                            24
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29